Dua Puluh Empat

302 50 46
                                    

Hehe maaf ya lama banget updatenya, btw kayaknya bentar lagi cerita ini tamat deh


"Aku mau batalin pernikahan kita

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

"Aku mau batalin pernikahan kita."

"Apa?" Reza mematung mendengar perkataan gadis di depannya ini. Sesaat ia merasa kepalanya seperti berdenyut hingga membuatnya terdiam kaku beberapa saat. "Kamu jangan main-main!" sentak Reza dengan nada yang seketika dikuasai amarah.

Wanda menghembuskan napas. Ia mengangkat pandangan pada kedua mata Reza yang berkilat penuh emosi lalu berucap dengan tegas, "Aku serius."

Kedua tangan Reza terkepal erat. Ia tidak terima, ia merasa harga dirinya dijatuhkan lalu diinjak begitu saja. Lagi pula apa salahnya? Apa hanya karena masalah sepele kemarin, Wanda bertindak sejauh ini? 'Cih! Terlalu kekanakkan!', pikirnya.

"Oke!" Reza melangkah mendekari Wanda yang tidak bergeming sedikit pun. Tangannya terangkat untuk menunjuk pelipis Wanda lalu mendorongnya pelan. "Kamu bakal nyesel setelah ini!"

Tanpa berkata lagi, pria itu langsung membalikkan badan dan menjalankan motornya seraya membawa kembali paper bag yang sempat dibawanya tadi. Meninggalkan Wanda yang kini meluruh di halaman rumahnya. Perasaan Wanda terasa dicampur-adukan hingga ia sendiri tidak tahu apa yang tengah dirasakannya kini. Namun satu yang pasti, suara isakan lirih mulai terdengar dari mulutnya.

***

Detik demi detik dan hari demi hari berlalu. Seminggu telah Adara lalui dengan statusnya yang baru yaitu kekasih dari seorang Ganendra Galen Saputra. Tidak banyak yang berubah, tapi kini Adara terlihat lebih bebas. Pandangannya mampu menatap ke depan, tidak seperti dulu yang selalu menunduk. Ia juga mampu tersenyum tanpa takut dinilai sok kenal sok dekat.

Kebersamaan mereka semakin dekat meski tidak setiap hari Galen mengantar-jemput Adara. Tapi ketika pria itu sibuk, Galen selalu menyempatkan diri mengunjungi rumah Adara seraya membawa berbagai makanan. Karena ini jugalah, para tetangga mulai sering membicarakannya. Sang ibu juga malah tersenyum haru melihat anaknya mulai menjalin hubungan dengan seorang pria, bahkan wanita paruh baya itu terkadang berbangga diri.

Pasangan yang tengah kasmaran itu kini tengah berada di halaman parkir salah satu yang ada di Bandung. Keduanya berjalan mendekati motor beat berwarna putih di antara barisan motor lainnya.

Galen mengambil satu helm bogo milik Adara. Ia tersenyum lalu membenarkan rambut Adara yang berkibar akibat angin malam dengan salah satu tangannya. Sementara Adara yang diperlakukan seperti itu hanya terdiam kaku. Tidak menyadari bahwa kepalanya kini sudah terpasang helm dengan baik.

Melihat itu, Galen terkekeh kecil. Setelah mengaitkan pengaman di bawah dagu Adara, dengan iseng Galen menepuk helm yang setara dengan dagunya itu sebanyak dua kali hingga membuat Adara terkejut.

Nyonya InsecureМесто, где живут истории. Откройте их для себя