Dua Puluh Satu

546 112 172
                                    

SELAMAT PAGI, SIANG, MALAM DAN KAPAN PUN KALIAN BUKA INI HEHE

Btw aku mau curhat, kalian pernah baca AU Azzam dan Jasmine ga di Twitter?

Jujur aja ya, waktu nulis cerita Nyonya Insecure ini. Galen adalah sosok impian aku. Laki-laki lembut, peka dan humoris yang bisa dampingin pendiem dan pemalunya aku haha. Karena sebenarnya sifat Adara ga beda jauh sama sifat author sendiri, bahkan mungkin hampir sama

Tapi beberapa waktu lalu, aku baca AU Azzamine. Di mana sosok Azzam merubah pandangan aku. Azzam bisa dilang laki-laki yang hampir sempurna, selain akhlaknya, dia juga punya attitude yang bener bener jarang bgt orang punya

Kalau aku ngerasa serakah pingin sosok Galen di dunia nyata aku, aku pasti 10 kali lipat lebih serakah karena pingin sosok Azzam juga ada di dunia nyata. Banyak yang perlu aku perbaikin dalam diri aku, dan proses perbaikan itu butuh waktu yang panjang. Tapi sekali lagi, aku dengan ga tau malu berharap bertemu dengan sosok terbaik dalam hidup aku

Buat pembaca di sini, selagi memperbaiki diri. Aku harap kalian bertemu dengan pasangan terbaik yang bisa buat kalian menjadi versi terbaik diri kalian. Hamasah  :)


Pintu berwarna cokelat kayu menjulang di hadapannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pintu berwarna cokelat kayu menjulang di hadapannya. Meski begitu, Galen hanya menatapnya tanpa ada niat untuk mengetuk. Ia melirik kembali sepeda motor milik Adara yang terparkir berdampingan dengan motor hitam di sisi teras rumah. Bersyukur dalam hati melihat Adara yang sudah tiba di rumahnya. 

Galen menarik napas lalu mengembuskannya dengan pelan seolah meyakinkan diri. Tangannya terangkat dan bersiap untuk mengetuk sebelum sebuah bentakan samar terdengar dari dalam. Galen mengerutkan kening. Jika didengar dari suaranya, bentakan barusan berasal dari seorang laki-laki. Pikiran buruk perlahan menguasai kepalanya.

Dengan segera, Galen menempelkan telinganya pada daun pintu. Bukan bermaksud menguping, ia hanya memastikan bahwa pikirannya tidak benar.

Rumah Adara yang memang tidak begitu besar membuat Galen mampu mendengar apa yang terjadi di dalam. Suara isakan dan kalimat bergetar yang ia yakin berasal dari Adara membuat Galen membulatkan matanya. Matanya bergerak gelisah dan panik. Dengan cepat, Galen membuka pintu yang kebetulan memang tidak dikunci.

Brak

 Gebrakan meja makan menyambut Galen ketika membuka pintu. Kedua matanya langsung menangkap pemandangan wajah Bimo yang memerah tengah menatap Adara penuh emosi. Sementara Adara, wajahnya berurai air mata dengan tatapan kecewa yang begitu kentara.

"Kalau kurang, kenapa ga minta sama om-om waktu itu? Pasti tiap hari dibayar 'kan?!"

Perkataan Bimo membuat Galen ikut terbawa emosi. Matanya menatap tajam adik dari Adara itu. Di pertemuan mereka sebelumnya, Galen mungkin memaklumi. Tapi kali itu, bocah itu sudah keterlaluan dan perkataannya tak pantas diucapkan. Apalagi jika diperuntukkan kepada kakaknya sendiri sekaligus pujaan hati Galen.

Nyonya InsecureWhere stories live. Discover now