85. GOOD BYE MY ANGEL

Start from the beginning
                                    

Starla pernah bilang ia tidak mau Rigel meninggalkannya, lebih baik ia-lah yang meninggalkan Rigel lebih dulu. Dan hari ini Tuhan mengabulkan doanya. Congrats Starla, you win.

Rigel dan Starla, bukti cinta mereka adalah saling melepaskan.

Tidak hanya Rigel, Marina pun sama terpuruknya. Wanita itu menangis begitu hebat, ia menyesali hari-hari kemarin yang tak sempat menyayangi putrinya. Marina belum mencium Starla, Marina belum mengatakan bahwa ia bangga pada Starla, Marina belum menjadi Ibu yang baik bagi Starla. Tapi kini ia sudah harus merelakan putrinya untuk pergi ke tempat yang begitu jauh, Starla benar-benar tak memberikannya kesempatan untuk memperbaiki semuanya. "Maafin Mama, Nak..." Hanya kata Maaf yang bisa Marina ucapkan secara berkali-kali.

Bintang mendekap Marina, berusaha tegar. Bintang dan Starla lahir bersama tapi kenapa Starla pergi terlebih dahulu. Kenapa Starla meninggalkannya.

Setelah itu, kedua suster mendorong brankar dimana Starla terbaring tak berdaya bahkan untuk bernapas pun sudah tak bisa menuju ruang jenazah dengan alat-alat medis yang sudah dilepas. Rigel berlari mengejar brankar itu, kemudian berusaha menyeimbangi kecepatannya. Rigel menatap Starla dengan mata berkaca-kaca, tangan kekar dengan berat hati mengusap puncak kepala gadis itu.

"This is nightmare, right?" Tanya Rigel. "Tolong bangunin aku dari mimpi buruk ini," Tapi Starla tak memberikan respon apapun. "Take my breath, Star. I will breathe, if you breathe." Langkah Rigel tampak tertatih-tatih.

"Star, dunia parallel ada kan? If I fail to love you this time, then I must succeed in loving you in every parallel world that exists, every universe that exists and in the next life. we must be together, even if not in this dimension. Right?"

"I love you Star, i love you the most in the world."

Rigel ditarik keluar oleh Agam, ketika pintu ruang jenazah itu tertutup. "Lo harus kuat, okay?" Rigel menggeleng lemah.

"GUE BAHKAN BELUM MINTA MAAF KE STARLA!" Teriakan Dannia begitu menggelegar, meluapkan segala rasa penyesalannya. "Gue gagal jadi sahabat..."

***

Pemakaman Starla tampak begitu ramai ada teman sekelasnya dulu dan sekarang, kerabat modelnya, anak Cranioxx dan Black Tiger. Mereka semua mengirimkan Starla doa, mereka sayang Starla. Setelah itu satu persatu mulai meninggalkan area pemakaman. Hingga kini hanya tersisa Dannia, Aksara, Geraldine dan tentunya Rigel. Marina sudah pergi lebih dulu karena sempat tak sadarkan diri, sementara Bintang tentu menemani Mama-nya.

Dannia mengucapkan beribu kata maaf dengan jutaan rasa penyesalan. "Maaf lo harus punya sahabat kayak gue. Gue harap lo bahagia ya Star, Tuhan sayang banget sama lo. Gue pulang dulu nanti gue sering-sering ke main kesini kok. Gue janji," Pamit Dannia sembari berdiri, kemudian beranjak pulang.

Begitu juga dengan Aksara, cowok itu tak bisa mencurahkan segala isi hatinya kepada Starla. Akhirnya memilih untuk pulang, menyisakan Rigel dan Geraldine.

Geraldine menepuk bahu Rigel. "Jadi cowok harus kuat!"

Bagaimana bisa kuat? Starla adalah kehilangan pertama bagi Rigel. Rigel bahkan belum tahu cara melepaskan, merelakan dan mengikhlaskan.

"Gue pulang ya Star, bahagia selalu disana." Geraldine mengelus batu nisan Starla, setelah itu berdiri dan beranjak pergi.

Dan hanya Rigel yang masih disana, begitu berat baginya untuk meninggalkan Starla sendirian. Bagaimana jika tempat itu gelap? Bagaimana jika Starla ketakutan disana?

"Halo Starla, ini Rigel. Sebelumnya aku mau minta, maaf ya aku sering jahat ke kamu, aku minta maaf banget dan andaikan waktu bisa diulang aku pengen perbaikin semuanya. Tapi sayangnya waktu terus berjalan. Starla, aku juga mau ngucapin terimakasih banyak ke kamu karena udah ngasih aku banyak cinta. Makasih juga udah sayang sama aku, makasih karena udah mau hadir didalam hidup aku yang flat ini. Thank you so much, dear. Makasih untuk semua perjuangan kamu ke aku, i proud of you. Sekarang udah nggak ada lagi Starla yang ngasih aku air mineral sama coklat tiap pagi ya? Nggak ada lagi Starla yang recokin aku ya? Hahaha, waktu berjalan begitu cepat ya. Huh, kita beneran udahan sampai disini? Tiba-tiba aku disuruh lepasin kamu gitu aja sama semesta, padahal milikin kamu aja aku belum bisa. Bener kata Agam, aku sayang sama kamu tapi Tuhan lebih sayang sama kamu Star. Starla disana harus bahagia ya? Disana udah nggak ada lagi yang jahatin kamu.  Aku sayang banget sama kamu tau Star, aku harap kamu tau itu. Good bye my angel, selamat menjemput kebahagiaan abadi. I love you forever..." Rigel mencium batu nisan Starla dengan pipi yang dibasahi air mata. "Nanti kita bahagia bareng-bareng ya di universe lain, harus sih."

Tbc

Gimana jadinya Rigel tanpa Starla? so, stay tune!

ALTARIGELWhere stories live. Discover now