Tut!

Sambungan telpon di putus secara sepihak oleh si penyewa.

Ia berdecak kesal, orang itu sudah meremehkannya, namun ancaman nya itu tidak main-main, ia tidak ingin kehilangan uang sebesar itu cuma karna hal seperti ini.

Mau tidak mau ia harus memastikan sekali lagi, ia bergegas ke tempat kejadian lagi lalu mengikutinya sampai ke rumah sakit tempat target nya di bawa.

-----

Lorong rumah sakit langsung riuh tatkala korban kecelakaan di bawa ke ruang gawat darurat, korban itu di bawa oleh beberapa orang menggunakan sebuah angkutan umum dan langsung di sambut oleh beberapa suster yang sedang jaga.

Luka parah di kepala terlihat jelas, selain itu beberapa luka di kaki terlihat cukup parah juga, kondisinya cukup mengenaskan.

Brangkar di dorong secepat mungkin, di bantu oleh si pengantar tadi, suster secepat mungkin membawanya ke ruang gawat darurat, korban harus di tindak secepat mungkin.

"Dokter!" teriak seorang suster saat melihat seorang dokter.

Dokter yang di panggil langsung menoleh, berangkar berhenti di dekat sang dokter yang menunggu penjelasan dari sangsm suster.

"Tolong dok! Ini korban kecelakaan, lukanya sangat parah."

Dengan sigap sang dokter langsung melihat pasien, kedua matanya membulat sempurna saat melihat siapa korban yang tengah berbaring di brangkar itu.

"Ya Allah. Ini putranya pak Kevin," ucap sang dokter.

"A-apa?" Para suster langsung terkejut.

"Suster cepat hubungin keluarga beliau," lanjutnya memberi titah.

"Baik dok." Seorang suster langsung melaksanakan titah sang dokter.

"Cepat bawa masuk. Suster panggil dokter Iman dan dokter Vina, saya butuh bantuan mereka. Cepat." Sang dokter kembali memberi perintah.

Dalam keadaan cukup panik sang suster menjalankan titah sang dokter, apa lagi setelah mendengar siapa korban tersebut, bisa-bisa mereka terancam kalau sampai tidak bisa menyelamatkan nya.

Sekuat tenaga mereka harus menyelamatkan putra dari pemilik rumah sakit ini, tidak mungkin mereka akan membiarkan hal buruk terjadi, nama baik mereka di pertaruhkan disini.

Tidak lama dokter Iman dan dokter Vina tiba dengan napas yang sedikit memburu, setelah mereka mendengar kabar dari sang suster mereka langsung beranjak ke ruang gawat darurat.

Dengan langkah tergesa-gesa, mereka berdua secepat mungkin tiba, mereka berdua langsung masuk dan melihat kondisi pasien.

"Dokter Gandi, apa yang terjadi?" tanya dokter Iman.

"Ya Allah. K-kenapa ini bisa terjadi? Gimana kondisinya dok?" sambung dokter Vina sedikit panik.

Dokter Gandi yang sedang bersiap menoleh sekilas, "nanti saya kasih tau, yang jelas lukanya sangat parah, saya perlu bantuan kalian berdua."

Setelah itu mereka bertiga bahu membahu melakukan oprasi guna menyelamatkan nyawa putra sulung dari sang pemilik rumah sakit ini, dengan sekuat tenaga di bantu oleh beberapa suster mereka terus mengupayakan segenap jiwa raganya.

(NOT) BEST MISTAKE ✅ [SELESAI]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora