Series 4

3.3K 361 13
                                    

Sudah 10 hari dari kejadian pembunuhan itu, polisi belum dapat menemukan siapa pelaku nya di balik pembunuhan itu, Korea sudah tidak di gemparkan lagi dengan berita pembunuhan yang keji dan biadab itu, seakan-akan berita itu menghilang begitu saja dan warga Korea pun melupakan begitu saja.

Team Wendy tidak berhasil mendapatkan kasus ini, Tapi Wendy bersikeras menyuruh Seulgi untuk menyelidiki kasus ini tanpa sepengetahuan orang kantor lain nya.

Ntah kenapa, Wendy sangat tertarik dengan kasus ini, dia yakin bahwa Seulgi bisa menemukan titik terang, karena dia sangat mempercayai cara kerja Seulgi selama ini, hampir 10 tahun lamanya mereka sudah menjadi team, Wendy yang sangat menyayangi Seulgi sebagai bawahan dan sekaligus sahabatnya. Baginya, Seulgi tidak pernah mengecewakan Wendy yang telah mempercayainya.

"Bagaimana pun, kau harus mendapatkan info tentang ini semua" ucap Wendy sambil meminum Soju nya.

Wendy dan Seulgi sedang berada di kaki lima, mereka memesan soju dan ceker ayam bumbu pedas.

"Hmm, tapi Wen, jangan terlalu berharap dengan ku untuk kali ini. Aku sendiri pun ragu" ucap Seulgi yang menenggak Soju nya lalu wajahnya menyeringit ketika alkohol berhasil membakar tenggorokannya.

"Bodoh, aku tidak memilih mu tanpa suatu alasan, aku yakin hanya kau yang bisa menuntaskan kasus ini" ucap Wendy yang menepuk lengan Seulgi.

"Wen, kita sudah main belakang, maksudku. Team kita tidak terpilih dalam kasus ini, dan jika kita ketahuan, apa kau tidak takut dengan apa resikonya? Kau bisa turun jabatan, atau bahkan parahnya, kau akan kehilangan pekerjaan mu, dan begitu juga aku" ucap Seulgi yang mencoba mengingatkannya.

"Ani, aku sudah pikirkan matang-matang soal ini, kau tenang saja dan cukup jalankan perintahku"

"Arrasseo" gumam Seulgi dan mereka pun melakukan cheers sebelum kembali menenggak soju nya.

-------

Sementara, di dalam kamar hotel bintang 5, ada pria dengan perut buncit yang sedang berbaring di ranjangnya, dengan kedua kaki terbuka lebar dan pergelangan kaki di borgol di sudut kanan kiri di ranjang, lalu kedua tangannya juga merentang terbuka lebar dan kedua pergelangan tangannya juga sudah terborgol di sandaran ranjang, lalu selain itu. Wajah pria itu pun tertutup dengan kain hitam yang membuat pria itu tidak bisa melihat apapun, dia hanya mengenakan celana dalamnya yang memperlihatkan gundukan cukup besar milik pria itu.

"Oh sayang, cepat lakukan, aku sudah tidak sabar" gumam pria itu.

"Wait, kita akan bermain sebentar" bisik wanita yang sedang bersamanya dengan memakai pakaian yang cukup seksi yang memperlihatkan lekuk tubuhnya dan kaki panjangnya.

Wanita itu sedikit memberi jilatan di telinga lelaki itu yang sudah terikat itu, yang membuat pria itu menggeliatkan tubuhnya karena geli

"Oh, bitch! Cepat lakukan atau aku akan membunuhmu dengan penis besar ku" lelaki itu mulai melontarkan kata kasar yang membuat wanita itu terkikik dan meninggalkannya.

Setelah di rasa lama menunggu, pria itu mulai berusaha menggoyangkan tubuhnya. "Hei? Apa kau masih disini? Cepat lakukan sesuatu" gumamnya yang sudah tidak sabar.

Wanita itu mulai memasang kamera di setiap sudut kamar hotel, dan menaiki kembali tubuh pria itu.

"Aku masih disini" bisiknya dengan suara serak yang membuat bulu kuduk pria itu berdiri spontan.

"Sebelum kita melakukannya, aku ingin bertanya padamu, apa kau sudah memiliki istri?" Tanya nya dengan tenang sambil membelai dada pria itu dengan lembut memakai ujung jari telunjuknya.

"Lupakan saja istriku, malam ini. Aku hanya ingin bersenang-senang dengan mu" ucap pria berperut buncit itu.

"Lalu? Bagaimana dengan ke empat anak mu?" Kali ini wanita itu menungging di atas badan pria itu dan membuang napas hangat nya di samping telinga pria itu yang membuat penis pria itu mulai mengencang di balik celana dalamnya.

Red Spider Lili (JENLISA) [GxG]  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang