32 || Wishlist

163 76 163
                                    

WISHLIST RATA [RATU ALTA]

🧚🏻

tap bintang dulu 🫵🏻

🧚🏻

udah?

🧚🏻

jangan lupa komen 🫶🏻

🧚🏻

Happy Reading maniezzzz ku 🫰🏻

🧚🏻

—🐻 —


Usai dari kantin Sanna dan ketiga temannya kembali ke kelas mereka karena bel tanda pulang sudah berbunyi dari beberapa menit yang lalu.

Suasana koridor kelas IPS sedang ramai dengan murid-murid yang berbondong-bondong keluar kelas mereka masing-masing. Di antara dari mereka ada yang menyapa atau hanya sekedar tersenyum saja, tentunya Sanna balas sapaan mereka dengan ramah.

"Bayar SPP sama tapi fasilitasnya beda, gak adil banget ini sekolah." celetuk Luthfi membuka suara terlebih dulu.

"Lo tau gak kenapa dibedain? biar kita yang kelas sisa ini mau berjuang untuk naik ke kelas unggulan," saut Sanna yang berjalan di depan bersama Intan.

"Sama aja gak adil menurut gue, kita di sini juga bayar sama rata, tentunya belajar untuk capai target," jawab Lutfi, Sanna mengangguk menyetujui.

"Kenapa harus di beda-bedain? lihat tuh kelas mereka AC, tv, proyektor semuanya ada, lengkap. Bahkan wifi setiap kelas ada. Sementara kelas kita? wifi aja lemotnya ngalahin otaknya si Intan!"

"GUE DARI TADI DIEM YA SETAN, gak usah bawa-bawa gue!" pekik Intan, mendengus kesal dengan ucapan Lutfi.

"Hehe soalnya muka lo cocok bener di nistain,"

"Bahkan saking keselnya waktu itu gue bilang sama Mama gue buat gak usah bayar SPP dulu." lanjut Lutfi berbicara.

"Lo nunggak SPP Lut? pantesan LKS kelas Bahasa semester satu dari awal gak di bagi. Ternyata lo yang nunggak SPP! SIALAN! gue jadi pinjem punya Altair buat belajar nyet!" kesal Sanna bertanya.

"Kenapa gak lo fotocopy aja?"

"Enteng bener itu mulut kalau ngomong, mau di masa guru lo fotocopy LKS? itukan larangan goblok!"

"Mau gimana lagi udah nasip terima aja," kekeh Lutfi yang mendapat jitakan kesal dari Intan, Sanna bahkan Dani yang diam sedari tadi ikut menjitak kepala Lutfi.

Ketiganya lalu meninggalkan Lutfi yang terduduk di lantai sendirian meratapi nasibnya. Mulut laki-laki itu tadi keceplosan yang berakibat dapat semprotan kata-kata mutiara dari Sanna.

"Tan lo beneran udah jadian sama temen virtual lo itu?" tanya Sanna memastikan.

Intan yang berjalan di sebelah Sanna menjawab dengan anggukan kecil, "Baru dua hari lalu dia nembak gue, sebelumnya dia sempat ngirim gue gift juga. Anjirlah fak kata gue teh, langsung gue iya in aja."

"Yang virtual bakalan kalah sama yang tiap hari ada buat lo," saut Lutfi yang sudah berada di belakang mereka.

"Pertanyaan gue emang ada yang suka sama gue?" tanya Intan melirik Lutfi yang sudah ada di belakangnya.

"Ada."

"SIAPA?" tanya Intan dengan antusias.

Lutfi tak menjawab, dia berjalan lebih cepat meninggalkan ketiganya begitu saja tanpa peduli Intan yang kepo dengan jawabannya.

ALTAIR | Bucin Infinity ♾️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang