21 || Alta dan lukanya

335 195 142
                                    

🖤🍮Happy Reading🍮 🖤

Dua hal yang Sanna gak ngerti:
1. Dirinya sendiri,
2. Kenapa gak pernah mau cerita sama aku, gak pernah mau berbagi beban kamu ke aku sedangkan aku disuruh cerita, selalu.

dari Sanna untuk cowok nyebelin, Altair Sadewa Maharaja.

- aurandhnn -














"Ada dua hal yang gak gue mengerti,"

Mendengar lontaran kalimat dari Sanna, Altair langsung menoleh ke arah perempuan itu. Keningnya mengernyit bingung dengan ucapan Sanna yang tiba-tiba.

Sanna menjeda sebentar menghadap ke arah Altair yang sudah kembali fokus mengemudi. "Yang pertama, hidup gue."

"Dua," Sanna membentuk jarinya peace mengarahkannya kepada Altair. "Lo mau tau yang kedua?" Altair mengangguk sebagai jawaban.

"Sifat lo, diri lo yang tertutup sama gue. Kenapa gak pernah mau cerita sama gue, gak pernah mau berbagi beban lo ke gue sedangkan gue disuruh cerita, selalu." ucap Sanna.

Senyum kecil dapat Sanna lihat dari mimik wajah Altair. Kenapa laki-laki itu malah tersenyum seperti itu? apa maksud dari senyum Altair barusan?

"Mau dengar cerita gue yang mana hmm? apa yang pengen lo tau tentang gue Ra?" jawab Altair melirik Sanna sebentar.

"Kenapa jawaban lo gak sama waktu gue tanya di pantai tadi? kenapa lo nyebelin, lo ngeselin, kenapa lo gak pernah kelihatan sedih? kenapa lo happy happy terus? kenapa Al, kenapa hidup lo tenang gini? kenapa, kenapa Altair??" tanya Sanna bertubi-tubi.

"Sedangkan hidup gue banyak lika-likunya udah gitu terlalu over broken. Dibanding keluarga gue, keluarga lo, keluarga yang diimpikan semua orang, gue merasa semakin gak pantas buat diri lo Altair."

Ternyata yang Sanna rasakan setelah pulang dari rumah Altair adalah kecemburuan rasa iri, gadis itu minder melihat begitu hangatnya keluarga Altair. Ia membuktikan sendiri dengan mata kepalanya bahwa memang ada keluarga se harmonis itu. Sayangnya jatah untuk dirinya sudah habis untuk mendapat hal yang serupa.

"Besok gak usah ke rumah lagi, besok gak perlu lagi ketemu Bunda." tutur Altair tanpa melihat ke lawan bicaranya.

"LOH KENAPA?" celetuk Sanna.

"Karena gue gak suka sama jalan pikiran lo yang selalu merasa gak pantas buat gue Ra." sarkas Altair menjawab, wajah laki-laki langsung berubah dingin namun Sanna belum menyadarinya.

"Lo gak pernah tau rasanya di posisi gue yang gak pernah dapat kasih sayang ibu Al, lo gak akan paham karena dari kecil lo selalu di sayang sama Ayah dan bunda lo. Gue cuma merasa minder aja kenapa gue gak dapat hal kaya gitu." cicit Sanna pelan.

"Semua perkataan lo tentang gue itu salah. Lo baru pertama kalinya ketemu keluarga gue, jangan asal menyimpulkan sesuatu yang lo sendiri baru pertama kali lihat."

Entah mengapa jantung Sanna berdegup kencang mendengar balasan Altair yang terdengar sarkas itu. Melihat mimik wajah Altair yang dingin ini benar-benar terlihat bukan seperti Altair pacarnya. Sanna merasa seperti sedang duduk bersama orang asing.

ALTAIR | Bucin Infinity ♾️Where stories live. Discover now