20 || Senja teduh pelita

339 210 155
                                    

Happy Reading Kawan.

୧⍤⃝❤୧⍤⃝🐰୧⍤⃝🐯୧⍤⃝🐻

jangan lupa beri umpan balik untuk cerita ini, dengan vote dan comment nya.

Tandain kalau ada typo 🔪😤













Dua jam sudah Sanna berada di rumah Altair. Selama itu juga ia hanya bersama Hara bercerita tentang keseharian mereka sambil menikmati kue buatan Hara, duduk di bangku yang berada di taman belakang. Hara sangat menyukai kepribadian Sanna yang hangat dan nyambung saat diajak bercerita.

"Altair pernah kasarin kamu gak nak?" tanya Hara.

Dengan mulut yang masih mengunyah kue Sanna menggelengkan kepalanya. "Altair gak pernah sedikitpun kasar sama Ratu Bun, dia cubit tangan Ratu aja gak tega katanya." jawabnya setelah menelan kue kunyahan terakhirnya.

"Bilang sama bunda kalau Alta nakal sama kamu ya."

"Iya bunda, emm dari tadi Altair gak keliatan kemana ya?"

"Di kamar, Altair emang gitu anaknya kalau ada tamu malah di tinggal pergi," jawab Hara kepada Sanna yang mengangguk mengerti.

"Pernah waktu itu teman-temannya main ke rumah malah ditinggal sama Alta, padahal waktu itu lagi hujan deras. Altair bilang keluar mau beli makanan buat begadang nonton bola. Alabilnya aja karena aslinya dia keluar buat jemput kamu yang kejebak hujan di swalayan."

"Altair ke bunda gak pernah bohong makanya setelah itu dia cerita ke bunda, katanya habis jemput kamu yang kejebak hujan, anaknya pulang-pulang basah kuyup padahal bawa mobil." jelas Hara kepada Sanna.

"Ratu merasa gak enak kalau Altair keluar malam gitu cuma buat Ratu bun, waktu itu udah aku larang, anaknya ngeyel tetap mau jemput."

"Bagus dong itu, artinya Alta tanggung jawab sama kamu nak. Kalau dia tau dan biarin kamu nerobos hujan sendiri waktu itu malah bunda marahi anaknya."

Sanna tersenyum ke arah Hara, berarti selama ini Hara sudah tau bahwa Altair punya cewek. Boleh tidak Sanna salah tingkah dengan sifat Altair yang kelewatan manis itu?

"Ratu tiap hari pasti ngerepotin Altair terus, Altair terlalu baik sama Ratu jadi gak enak kalo dikit-dikit minta tolong sama dia,"

"Jangan merasa seperti itu ya, Altair aja senang-senang aja gak merasa kamu repotin, cowok memang harus seperti itu, harus perioritasin perempuannya dulu ketimbang dirinya sendiri. Altair kalau cerita ke bunda tentang kamu pasti suasana hati lagi senang, dia excited banget kalau bahas kamu."

Berkali-kali Sanna kagum dengan bunda Hara. Semua yang Altair ceritakan tentang Hara benar-benar nyata. Wanita paruh baya yang duduk disampingnya ini memang wanita dengan hati yang lembut. Mendidik Altair sesempurna ini untuknya.

Sanna ingin meniru segala hal yang ia pelajari hari ini, terutama tentang segala sesuatu yang Hara ceritakan kepadanya.

"Udah waktunya makan siang, ayo bantu bunda buat siapin makan siang."

Sanna menelan ludahnya pelan, sebentar lagi dirinya akan menjadi cafe dadakan. "Semoga semesta berpihak sama gue, welcome panci, wajan, pisau." batinnya tidak yakin.

Karena sudah waktunya makan siang, sekarang Sanna dan Hara sudah berada di dapur sedang meracik bumbu-bumbu untuk makan siang. Menyiapkan bahan masakan untuk menu makan siang hari ini.

Sanna yang jarang sekali masuk ke dapur dan memegang alat-alat dapur itu merasa asing dengan benda-benda itu. Apalagi saat begitu banyak bumbu-bumbu di depannya. Tidak bisa membedakan mana itu kencur, jahe, kunyit, merica, ketumbar, kemiri, serai, kayu manis, dan masih banyak lagi.

ALTAIR | Bucin Infinity ♾️Where stories live. Discover now