18 || Ratu kecil ayah

325 213 129
                                    

𓂅•❥ #happy reading - Ratu kecil ayah

Vote komen ya pren ꒰〃'ˆ'〃꒱

- aurandhnn -





















"Dia putri kamu, dia darah daging kamu. Sayangi dia sebagaimana kamu menyayangi putra mu."

••••

Hari ini tepat dua tahun umur Ratu dan enam tahun umur Kenzo. Hari ulang tahun mereka sama tentunya dirayakan bersama juga.

Di rumah ini sedang dibuat pesta kecil-kecilan untuk Kenzo dan Ratu. Terdapat dua kue ulang tahun yang terdapat lilin berangka 2 dan 6. Lagu ulang tahun di nyanyikan untuk keduanya, tapi, semua hanya berfokus pada ulang tahun Kenzo.

Terdapat banyak sekali hadiah dari mama papa tak lupa nenek kakek yang mereka berikan untuk Kenzo. sedangkan di meja Ratu hanya terdapat kue ulang tahun saja.

Anak perempuan itu diam memandang ke arah meja milik Kenzo yang terdapat banyak sekali hadiah, apalagi saat melihat Kenzo yang didampingi oleh mama papa serta nenek kakek. Sedari tadi juga ia membujuk bundanya untuk turut gabung bersama mereka namun sang bunda menggelengkan kepalanya tanda ia tidak memperbolehkan Ratu kesana.

"Nda, Atu boleh kecana?"

"Ratu duduk di sini aja ya? Sama Bunda di sini," ucap Yana pada putrinya.

"Bunda, kenapa Atu endak dapat hadiah sepeti abang?" tanyanya lagi dengan muka polos.

"Ratu pengen hadiah apa? Bunda bakalan beliin?"

"Atu pengen kecana, ikut main abang ama ayah," tuturnya sambil mengacungkan jari telunjuk ke arah yang dimaksud.

Yana mengusap kepala putrinya pelan, sebisa mungkin ia memberi tau anak semata wayangnya itu agar mengerti bahwa di sana bukan tempatnya untuk ia bergabung, walaupun nyatanya putri nya itu sama sekali tidak paham apa yang bundanya beri tau.

Senyum manis Yana berikan kepada Ratu yang menatapnya sendu. Di umur Ratu yang dua tahun ini, kenapa putrinya tidak bisa mendapatkan satu keinginan yang sangat mudah namun sulit ia berikan. Hanya keinginan kecil untuk bermain bersama ayahnya.

Ratu bahkan tidak merengek seperti kebanyakan anak kecil lain yang tidak dituruti keinginannya. Putrinya itu sangat penurut walaupun banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang Ratu tanyakan kepada Yana.

"Ayah atu pengen gendong." panggil Ratu namun Habib tidak mendengar panggilannya.

"Bunda kenapa ayah gak dengal Atu bicala?"

"Bunda pisss Atu main kecana ya, ya bunda." mohonnya kepada sang bunda yang diam.

"Bunda hiks. Bunda tidak dengal Atu bicala?"

"Bobo aja yuk, besok Bunda ajak main Ratu sepuasnya, besok kita main ke tempat Air pasti seru."

"Ama ayah uga bunda? Atu pengen main ama ayah."

Yana tersenyum manis kearah putrinya dan mengangguk pelan. "Iya sama Ayah, sekarang kita naik ke atas dulu ya."

Ia lalu menggendong Ratu membawanya ke kamar mereka. Ia tidak tega melihat tatap sedih putrinya yang hanya ingin dekat dengan Ayahnya. Nyalinya kecil untuk bergabung bersama mereka apalagi ada kedua mertuanya yang pasti sangat melarang dirinya dan putrinya bergabung. Lebih baik ia bawa Ratu menjauh dari mereka daripada ia mendapat kalimat-kalimat tidak mengenakan keluar dari mulut mertuanya.

ALTAIR | Bucin Infinity ♾️Where stories live. Discover now