Empat Puluh Enam

229 21 3
                                    

Pada dasarnya tidak ada yang mudah ketika kita ingin mendapatkan sesuatu yang indah.

Selamat membaca

Detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari, hari berganti minggu, minggu berganti bulan, tak terasa waktu begitu cepat berlalu.

Bahkan Dewa sudah menikahi Dila, Hari-hari semakin cepat berlalu tak terasa ujian telah mereka lalui dan tinggalah acara perpisahan yang akan mereka pijak setelah ini.

Hari yang paling di takuti oleh Tao akan terjadi yaitu perpisahan pemuda itu sangat tidak menginginkan perpisahan apa lagi ia harus berpisah pada teman-temannya.

Setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan dan adanya perpisahan karena berawal dari sebuah pertemuan.

Sudah tiga tahun lamanya mereka menempuh pendidikan bersama, tertawa bersama, bolos bersama, nongkrong bersama, masuk ruang bk bersama bahkan menjalankan sebuah hukuman pun mereka selalu bersama.

Pada dasarnya waktu berjalan dengan begitu cepat tanpa mereka sadari kehipan setelah kelulusan telah menanti dari jauh-jauh hari.

320 murit kelas XII sudah berada di dalam aula terpancarkan wajah bahagia di sana karena mereka akan menjadi wisudawan-wisudawati angkatan 34 SMA HARAPAN BANGSA ,tahun ajaran 2021/2022.

Wajah mereka terlihat tampan dan cantik, para orang tua sudah berada di tempat yang sudah di siapkan khusus untuk para wali murit.

Beberapa dewan guru dan tamu undangan sudah memberikan sambutan dan kini tibalah waktu yang mereka nanti-nantikan yaitu memberikan medali kepada para wisudawan dan wisudawati.

"Arega Frazetta putra dari bapak Regan Frazetta dan ibu Nuraini" Rega pun mengembangkan senyumannya dan berjalan menaiki altar.

"Dewanta Aldebaran putra dari bapak  Aldebaran dan ibu Naysila " Dewa tersenyum lalu berjalan menuju altar dan di susul oleh.

"Diki Fernando putra dari bapak Anto dan ibu Nadia"

"Gretao Prasetyo putra dari bapak Prasetyo dan ibu Mayang" Tao melambaikan tangan sembari menatap para temannya senyumannya mengembang indah seakan ia sudah siap berpisah walaupun sebenarnya tidak.

"Kristan Rakenza Pradipta putra dari bapak Devinan Rakenza dan ibu Maya Neysya Rakenza" Kristan berjalan menuju Altar sembari tersenyum, Devin tersenyum menatap Putranya yang sudah besar tak terasa waktu begitu cepat berlalu.

"Ristian Rakenza Pradipta putra dari bapak Devinan Rakenza dan ibu Maya Neysya Rakenza" Ristian berjalan menuju altar wajah pemuda tersebut terlihat biasa saja ia menatap Leo yang juga menghadiri acara tersebut lalu tersenyum singkat.

"Sara Alarisa putri dari bapak Nugroho dan ibu Siti Maysaroh" Sara menaiki altar sembari tersenyum.

Dan selanjutnya di susul para wisudawan dan wisudawati lainnya setelah para wisudawan dan wisudawati mendapatkan medali dan berbagai sertifikat mereka sudah berbaris di hadapan para Dewan guru dan tamu undangan.

Setelah mengucapkan janji secara bersamaan mereka langsung lanjut mempersembahkan sebuah lagu untuk para guru.

Terpujilah
Wahai engkau ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup
Dalam sanubariku

Mistakes In The Past Where stories live. Discover now