delapan

610 88 61
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak!
Hargailah karya orang lain!!
___________________
Selamat membaca
___________________

26 Januari ****

Sepasang suami-istri sedang memandang haru ke arah sebuah ruangan dari bilik kaca besar yang menjadi pembatasnya.

Maya yang masih memakai pakaian biru khas rumah sakit terduduk di atas kursi roda dengan Devin yang berdiri di belakangnya.

"Berapa lama bayi kita berada di inkubator mas?" Ucap Maya tanpa menoleh pada Devin.

Pandangan maya masih terfokuskan pada kedua bayi yang berada di dalam inkubator, Devin menghela nafasnya ia pun tak tahu kapan kedua putranya akan keluar dari ruangan tersebut.

Devin berfikir jawaban apa yang tepat untuk istrinya agar wanita yang baru saja melahirkan kedua anak kembar itu tidak tertekan dan terus kepikiran karena itu akan berdampak buruk bagi kesehatanya.

"Sampai bayi kita benar-benar pulih" Akhirnya kalimat itu yang terlontar dari bibir manis Devin.

Maya menoleh menatap suaminya
"Apa itu lama? Kenapa bayi kita harus berada di dalam sana, apa yang terjadi kepada bayi kita?" Tidak dapat di pungkiri jawaban dari Devin tadi semakin membuat maya khawatir.

Devin bergerak memindahkan posisinya menjadi berada di hadapan maya kedua tangan besarnya menggenggam tangan maya yang berada di atas pangkuannya.

"Mas tidak tau itu lama atau tidak, anak kira bisa berada si sana karena suhu tubuh kedua anak kita sangat rendah, mereka berada di dalam sana supaya suhu tubuh mereka kembali normal jadi kamu tidak perlu khawatir anak kita baik-baik saja" Jelas Devin sembari mengusap punggung tangan maya.

Maya kembali mengalihkan atensinya menatap inkubator memandang Damai kedua putranya tersebut.

"Aku ingin sekali menggendong, menyusui,memeluk dan mencium Ristian dan kristan" Ucap maya pelan rasanya hanya itu yang ia inginkan saat ini.

Devin menyerit bingung mendengar nama yang baru saja di ucapkan oleh maya.

"Ristian? Kristan?" Melihat wajah bingung suaminya maya tersenyum memandang wajah suaminya tersebut.

"Mas tidak keberatan kan? Jika kedua putra kita di beri nama Ristian dan kristan?" Ucap maya dengan nada lembutnya Devin memandang manik mata istrinya tersebut terdapat harapan di sana.

Ternyata maya sudah menyiapkan nama untuk kedua anaknya Devin hanya tersenyum sembari mengusap punggung tangan maya.

"Kamu sudah menyiapkan nama untuk mereka?" Tanya Devin yang di jawab dengan anggukan oleh maya.

"Jika mas keberatan juga tidak papa kita ganti dengan nama lain saja"

Devin tersenyum mendengar penuturan istrinya tersebut.
"Mas tidak keberatan sama sekali"

"Trimakasih mas, tapi aku belum menyiapkan nama lengkap untuk mereka berdua, dan aku serahkan kepada mas untuk memberinya nama" Ucap maya sembari tersenyum kepada suaminya.

Mistakes In The Past Where stories live. Discover now