Tiga Puluh Enam

299 27 1
                                    

Terkadang kita harus merekalakan sesuatu untuk mendapat sesuatu yang baru.

Selamat membaca

Harkan kemabli memasuki ruangannya tidak menemukan siapapun hanya ada dirinya dan juga Nada yang masih berdiri di belakangnya.

"Kemana perginya mereka semua?"

Harkan melepaskan jas Dokternya dan langsung menutup pintu ia menatap Nada wanita itu masih sama masih terlihat cantik seperti saat pertama kali mereka kenal dulu.

Suasana kembali hening, canggung tentu bagaimana tidak mereka sudah terpisah lama makanya mereka bingung akan bicara apa.

"Di mana malaikat kecil ku?"  Akhirnya Harkan memecah keheningan di antara mereka.

Nada masih diam sembari menatap ubin yang begitu menarik di bandingkan Harkan.

"Sudah lebih dari tujuh belas tahun aku bekerja di sini dan baru tahu jika ubin lebih menarik dari pada diriku" sindir Harkan.

Sudut bibir Nada terangkat ternyata Harkan dari dulu tidak berubah ia masih sama suka menyindir dari pada berkata terus terang.

"Memang kau menarik?"

"Kau ini! Aku sangat menarik bahkan kau pernah tertarik pada ku"

"Oh benarkah? Aku lupa"

"Apa kau lupa! Semudah itu?!"

Nada tertawa sejenak melihat ekspresi Harkan yang, lucu hingga dirinya terdiam sembari menggaruk plipisnya, keduanya saling diam dengan pikiran masing-masing.

"Jawab pertanyaan ku tadi!"

"Bahkan selama ristian di rawat di rumah sakit ini, putri ku selalu ke sini untuk menengoknya" ucap Nada lalu ia berjalan menuju sofa dan duduk di sana.

Harkan mengikuti Nada ia masih berfikir siapa? Yang mana? Karena banyak sekali gadis-gadis yang menjenguk pemuda itu.

"Benarkah yang mana?"

"Bahkan kau sendiri tidak mengenalinya" sindir Nada dan Harkan hanya menghembuskan nafas kasar.

"Bagai mana aku bisa mengenalinya?"

"Dia yang tadi bersama ku" sahut Nada sembari menoleh pada Harkan.

"Nana?"

Nada mengangguk mengiyakan setelahnya Harkan teringat kata-kata Tian yang akan menikahi Nana.

"Kenapa kau tidak memberi tahu ku"

"Aku? Kau yang tidak mau tau!"

"Aku selalu mengirim kan pesan kepada mu tapi tidak ada satu pun pesan dari ku yang kau balas" ucap Harkan jujur.

"Pesan apaan bahkan selama ini aku tidak pernah menerima pesan dari mu!"

"Ck, pliss jangan seperti ini aku selalu mencari mu selama ini tapi tak kunjung ku temukan keberadaan mu"

"Selama ini kau di mana? "

"Bahkan kau sendiri tahu jika aku sudah menikah dengan Eza"

Mistakes In The Past Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang