35| Feeling Happy

440 54 30
                                    

Dari pertemuan yang secara tidak sengaja itu, membuat Juyeon merasa diberi anugerah karena dia berhasil meyakinkan hatinya bahwa wanita yang disebut sebagai Ms. Arrogant memanglah kembaran dari mendiang istrinya.

Bagaimana dia bisa mengetahuinya? Setelah pulang dari Jenewa, Juyeon mencari ponsel milik Bona lalu membaca seluruh pesan yang dikirimkan kepada satu nomor yang menurutnya begitu unik. Dan dari percakapan itu, Juyeon membenarkan dugaan awalnya. Terlebih di salah satu percakapann, Bona terus-menerus mengatakan bahwa dia telah memaafkan kesalahan yang dilakukan oleh adik kembarnya.

Juyeon juga ikut membuka galeri, dan di satu album diberi nama ‘lovely family’ terdapat banyak foto dirinya bersama dengan adik kembarnya. Juyeon dibuat kebingungan atas kemiripan dari keduanya yang sepertinya tidak bisa dibedakan. Juyeon memperbesar fotonya lalu dia kini menemukan perbedaan kecil diantara keduanya.

Di bahu kiri adik kembarnya terdapat tanda lahir yang tidak terlalu besar, bahkan tanda lahirnya itu terlihat berbentuk love. Sangat unik dan menggemaskan. Selain itu, perbedaan yang bisa dilihat secara langsung ialah potongan rambutnya. Bona terbiasa untuk memanjangkan rambutnya, sedangkan Jayne lebih sering memotong rambutnya sebahu.

“Kenapa Bona tidak mencoba untuk bertemu dengan Jayne? Hmm, aku semakin penasaran dengan apa yang terjadi diantara mereka.”

Tanpa disadarinya, Luda berdiam diri di depan pintu ruangan kerja Juyeon. Dia memperhatikan wajah Juyeon yang sesekali tersenyum kecil dikala tengah menjelajahi ponsel milik mendiang istrinya. Luda merasa sedikit cemburu? Ya, dia cemburu karena sepulang dari Jenewa hingga beberapa hari setelahnya, Juyeon bersikap seakan ingin menjaga jarak dengannya.

Saat Luda hendak menghampiri juyeon, Yeoreum berlari mendekati Luda dan dia merengek memintan agar menemaninya bermain dengan anjing peliharaan yang sekitar seminggu lalu dibelikan oleh Juyeon.

“Oke, ayo kita bermain dengan Yeolmu.” Luda pun menggendong Yeoreum menuju ruangan belakang yang telah dikhususkan untuk hewan peliharaan.

Luda sangat senang melihat Yeoreum bermain, apalagi jika dia sudah tersenyum. Sungguh, hal itu membuat hatinya merasa tenteram. Baru beberapa menit, Yeoreum tiba-tiba mendekati Luda yang baru saja menenggak jus jeruk.

“Ante… kenapa Mama pergi ninggalin Yeo?”

Pertanyaan yang dilontarkan dari bibir mungil Yeoreum seketika membuat Luda tersedak. Sebisa mungkin dia mencoba menghentikannya dengan menepuk-nepuk dadanya perlahan.

“Yeo masih kecil. Nanti kalau Yeo sudah besar, Daddeo pasti akan menjelaskannya. Percayalah sama Ante, Mama Yeo sangat menyayangi Yeo.” tutur Luda sesaat setelah dia sudah merasa baikan.

“Hikss…. Yeo kangen Mama…” rengeknya merasa sangat merindukan sosok Ibu yang telah melahirkannya.

Luda langsung meraihnya, lalu memeluknya begitu erat berharap Yeoreum bisa melampiaskannya dalam dekapan hangatnya itu.

“Shhh… Shhh… Sudah, tidak apa. Ante disini, sayang. Ante akan selalu ada buat Yeo.”

Jika sudah berada dipelukan Luda, kesedihan dalam hati Yeoreum perlahan mulai mereda. Kasih sayang dan cinta yang diberikannya seolah dia dapatkan layaknya apa yang diinginkan oleh hati kecilnya.

Walaupun sang Ibu sudah tidak ada di sisinya, Yeoreum senang karena dia mendapatkan sosok Tante yang selalu menemaninya. Luda sudah menganggap Yeoreum sebagai anaknya sendiri, dia akan ikut merasa sedih jika suasana hati Yeoreum tidak terkendali.

Hati Luda mudah terkoneksi dengan hati Yeoreum, tapi tidak dengan hati sang Ayah. Untuk mendapatkannya, Luda harus berusaha lebih keras dari biasanya. Dia akan melakukan apapun demi memenangkan hati sang atasan.

To Be Honest [EUNBO] Where stories live. Discover now