30| Not Ready

348 59 18
                                    

- 2,5 tahun kemudian -

Juyeon sudah mulai bisa mengatasi kesedihannya, bersamaan itu pula putri kecilnya yang kini tumbuh menjadi seorang anak kecil yang lincah mampu membuatnya bahagia. Baby-Yeoreum tumbuh begitu cepat, yang tadinya belum bisa mengatakan kalimat dengan jelas. Kini kemampuan bicara sangat diluar dugaan.

Di usianya menginjak 3,5 tahun, Yeoreum sudah berkembang pesat. Tidak hanya kemampuan berbicaranya yang bagus, berbagai hal dia lakukan dengan baik. Entah itu menyikat gigi, menggambar dan mewarnai hingga mampu menceritakan cerita singkat yang dibacakan oleh sang Ayah.

“Daddeo, belikan Yeo buku gambar lagi.” pinta sang princess kecil.

Juyeon yang tadi tengah mengerjakan sesuatu di komputernya, langsung menghentikannya saat putrinya datang menghampirinya.

“Yeo mau buku gambar lagi? Bukankah 2 hari yang lalu Daddeo sudah membelikannya?” lontarnya seraya mengangkat tubuh putrinya dalam gendongannya.

“Yeo mau mewarnai buku gambar, Daddeo.”

Juyeon hanya terkekeh pelan. Ya, dia paham kalau putrinya itu sangat gemar mewarnani. Bahkan pernah sesekali putrinya itu mengatakan bahwa dia ingin segera masuk sekolah.

Tentu Juyeon senang, tapi bukankah terlalu dini untuk memasukkannya ke sekolah? Sekolah paud? Bisa saja, tapi dia masih cukup khawatir. Terlebih dia masih sibuk mengurus perusahaannya, dia belum mendapatkan seseorang yang dipercayainya dalam menjaga Yeoreum selain sekretarisnya sendiri.

“Oke, nanti kita ke toko buku ya.”

“Yeay, tapi Ante-Luda ikut, kan?”

Juyeon mengernyit, “Yeo mau Ante-Luda ikut juga?”

Yeoreum mengangguk semangat, dan Juyeon yang melihatnya mengiyakannya.

Juyeon menunda pekerjaannya, dia meminta putrinya untuk ke kamarnya dulu selagi dia menghubungi Luda untuk ikut bersamanya ke toko buku.

Tak perlu membutuhkan waktu lama, Luda sampai di rumah Juyeon. Layaknya seperti rumahnya sendiri, Luda langsung masuk ke kamar Yeoreum. Dia menyapanya sekaligus menggendong nan menciuminya.

“Ante-Luda cantik...”

Luda terkekeh, dia merasa sangat gemas dengan intonasi suara yang dilontarkan Yeoreum. Dan saking menggemaskannya, dia sempat menggigit pelan pipi gembulnya.

“Uh, gemas sekali ya kamu.” Luda tidak mau kalah memuji.

Tidak jauh dari sana, seseorang dengan pakian casual-nya memperhatikan interaksi antara Luda dan Yeoreum.

“Mereka semakin akrab saja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mereka semakin akrab saja. Aku senang melihatnya. Bona, apakah kamu juga merasakan demikian? Jika saja kamu masih disini, pasti… haaah, lagi-lagi aku…” Juyeon tidak melanjutkan gumamannya, dia lebih memilih memasuki kamar putrinya lalu mengagetkan keduanya.

To Be Honest [EUNBO] Where stories live. Discover now