16| Crazy Lust [M]

1.3K 77 15
                                    

──✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿──

WARNING!!!
AISTHOR REMINDED!!

Bagian ini mengandung (kata/foto/gif) unsur konten dewasa/mature 'GxG'

Yang merasa jijik/bocil/belum 18 tahun+, silahkan out sekarang juga!

Aisthor harap, para pembaca bisa bijak dalam membaca bagian ini, terima kasih.

[Terdapat di bagian awal dan akhir]

──✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿──





Hasrat ataukah nafsu? Mungkin sama saja, tapi ini sedikit berbeda saat Eunseo tidak bisa menahan keinginannya bercinta dengan sang kekasih. Ya, di dalam mobil disertai music yang diputar di radionya, membuat Eunseo semakin bersamangat untuk menjamah tubuh Bona. Terlebih belum lama ini tubuh kekasihnya itu telah disentuh oleh orang lain.

Dan sekarang tugasnya untuk membersihkan sisa-sisa sentuhan yang mungkin masih menempel pada tubuh Bona, tak perlu membutuhkan waktu yang lama, Eunseo berhasil membuat Bona terus meracaukan namanya.

"Eeuumhhh.... Ssshhhh.... Pelankanhhh gerakanhhhmu, Eunseo." pinta Bona merasa milik sensitifnya berdenyut hebat akibat gerakan jari yang dilakukan kekasihnya.

"Aku akan memperlambatnya, sedikit demi sedikit. Tapi, aku juga ingin kamu mengeluarkan semuanya." sahutnya seraya tangannya terus bergerak, gerakannya bahkan lebih intens, dalam dan cepat dari sebelumnya.

Bona mengerang tak kuasa menahan kenikmatan yang diberikan kekasihnya, dan saat Eunseo sadar Bona akan mencapai klimaksnya. Dia menghentikan permainannya beralih mengambil satu benda yang berada tidak jauh dari sisinya.

Tak membutuhkan 1 menit, benda itu sudah terpasang sempurna pada tubuhnya. Dan sebelum hasrat Bona memudar, Eunseo langsung melesatkan miliknya. Dengan satu hentakan, benda panjang itu berhasil masuk, secara perlahan dia menggoyangkan pinggulnya, sesekali menghentakkannya lebih dalam lagi, ingin merasakan ujung dari kedua miliknya bertemu.

"Aahhhh... Mmmhhhh... Bonaahhh... Tubuhmuhh sangathh nikmathh, sayanghh.." racau Eunseo merasa keenakan miliknya dihempit oleh sesuatu yang menghangatkan dari tubuh Bona.

Bibir Bona tidak kalah hebat dalam meracau nan mendesah, setiap kata-kata itu keluar dari bibirnya, secara spontan membuat hasrat Eunseo semakin membara untuk terus menggerakkan pinggulnya.

"Eunseo, aku akan keluar! Lebih cepatlahhh, kumohon."

Gila, Eunseo dibuat gila atas permintaan Bona yang baru saja dia dengar. Sungguh, baru kali ini dia merasa ada nuansa yang berbeda dari kekasihnya. Ya, Bona tidak biasanya memintanya untuk mempercepat gerakannya, sejauh ini Eunseo hanya mendengar racauannya untuk memperlambatkan semua gerakan yang dilakukannya, namun sekarang. Apa yang terjadi pada Bona? Apakah hormonnya lebih meningkat dibanding sebelumnya?

Entahlah, yang jelas Eunseo tentu saja akan mengiyakannya. Dan ya, gerakannya semakin cepat tanpa mereka memperdulikan bahwasannya ada janin yang seharusnya lebih diperhatikan dalam berhubungan intim.

"Jangan di dalam, Eunseo! Cepat lepaskan, eunghhh..."

Eunseo menariknya keluar, ada sedikit rasa kekecewaan karena pelepasannya tidak dikeluarkan di dalam. Tapi tidak apa, jika itu memang keinginan Bona, maka Eunseo akan menurutinya.

"Sayang, kenapa kamu memintaku untuk melepaskannya di luar?" tanyanya seraya membersihkan dirinya dengan tisu.
Dengan napas yang terengah-engah, Bona menjawabnya, "apa kamu tidak ingat? Di perutku ini ada calon anakmu, Eunseo. Jadi, sudah semestinya hal itu tidak dilakukan di dalam."

To Be Honest [EUNBO] حيث تعيش القصص. اكتشف الآن