3| Slightly Different

880 103 14
                                    

Pagi hari telah tiba, sinar matahari mulai memasuki celah-celah gorden jendela. Sinar itu mengenai wajah cantik Bona, tubuhnya menggeliat pelan, namun detik berikutnya dia tiba-tiba terdiam dengan senyuman manisnya yang terpampang jelas di wajahnya.

“Bahkan ketika tidur pun, wajahmu semakin mempesona. Aku mencintaimu, Eunseo.” celotehnya seraya jari tangan kanannya membelai wajah Eunseo yang masih tenggelam dalam tidurnya.

Melihat ada pergerakan dari kekasihnya, Bona langsung memeluknya dan hal itu membuat Eunseo terbangun merasa terkejut.

“Hmm, Bona? Kenapa kamu memelukku? Menyingkirlah, aku ingin mencuci wajahku.” Eunseo mencoba melepaskan pelukan dari kekasihnya, tapi kekasihnya itu semakin memperatkan pelukannya.

“Tidak, biarkan aku merasakan kehangatan pagi dari tubuhmu.” protes Bona. Eunseo terkekeh kecil, dia pasrah sekaligus membiarkan kekasihnya itu terus memeluknya.

Merasakan pelukan kekasihnya mulai melonggar, Eunseo pun bergerak tapi lagi-lagi dia kembali dibuat terkejut atas tingkah kekasihnya yang mendadak.
Setelah berhasil memberikan morning kiss, Bona menindih tubuh Eunseo, tangan nakalnya juga telah menjalar ke beberapa bagian sensitif miliknya.

Give me your morning touch, my honey Tiger Eunseo.” bisik Bona mengggoda Eunseo.

Eunseo tentu saja langsung mengiyakan. Hal ini jarang terjadi pada kekasihnya, dan kali ini dia tidak akan menyia-nyiakannya begitu saja.

Eunseo menatap kedua mata Bona, lalu perlahan membaringkan tubuh mungilnya ke kasur, “I will do it. And enjoy the action from me.” bisik Eunseo membalas permintaan dari wanita yang mampu membuatnya menggila hanya dengan menatapnya saja.

Dan, kegiatan yang semalam telah dilakukan kini kembali dilakukan oleh pasangan ini.

Saat menuju bagian puncak, ponsel Eunseo tiba-tiba berdering dan itu membuatnya kesal. Terbawa hawa nafsu, dia sempat ingin melempar ponselnya. Tapi sesaat setelah membaca nama dari panggilan itu membuatnya terdiam.

“Maaf, sayang. Sepertinya aku tidak bisa menuntaskan ini. Aku harus mengangkat panggilan dari Daddy.” Eunseo pun beranjak dari atas tubuh Bona, menjauhkan diri menuju ke kamar mandi.

Bona yang tubuhnya baru ditutupi selimut merasa heran dan sedikit curiga dengan sikap kekasihnya.
Dari ekspresinya, sepertinya dia tidak begitu senang. Ada apa dengan Eunseo dan Daddy-nya. Apakah mereka bertengkar?” gumamnya.

...

|My Daughter – Eunseo|
“Ada apa, Dad? Jika Daddy ingin membahas pria bermarga Jeong itu, lebih baik aku tutup saja panggilannya.”

|My Daddy|
“Dengar, kamu tidak bisa menghindari ini. Mau tidak mau, kamu harus segera bertunangan dengannya.”

|My Daughter – Eunseo|
“Oh, ayolah Dad! Aku sama sekali tidak menyukainya!”

|My Daddy|
“Son Eunseo! Daddy melakukan ini juga demi kebahagiaanmu! Kamu akan bahagia seperti kakakmu.”

|My Daughter – Eunseo|
“Hah! Jangan pernah menghubungkan perihal ini dengan kak Hyungwoon. Aku mencintai seseorang, dan dia adalah…”

|My Daddy|
“Kamu mencintai seseorang? Siapa dia? Beri tahu Daddy sekarang juga!”

...

Eunseo tak merespon maupun memberikan jawaban untuk Daddy-nya, dia langsung mengakhiri panggilannya secara sepihak. Amarah dan kekesalannya dia lampiaskan pada dinding kamar mandi, dia memukulnya sampai tangannya itu sedikit lebam.

To Be Honest [EUNBO] Where stories live. Discover now