26| Try Like Before

417 53 20
                                    

Bern, Swiss

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bern, Swiss. Disitulah Eunseo dan putrinya tinggal. Ibu Kota Swiss itu terlihat sangat indah dengan nuansanya mampu membuat orang-orang merasa terkesima nan tenteram.

Eunseo membeli 1 unit rumah mewah, letaknya juga tidak terlalu jauh dengan gedung perusahaannya. Di hari pertama menginjakkan kaki di Kota Bern, Eunseo disibukkan dengan berbagai kegiatan. Mulai dari membereskan isi rumah hingga mempersiapkan beberapa hal untuk peresmian cabang perusahaannya.

Tidak hanya itu, Eunseo pun harus tetap memperhatikan nan mengawasi pergerakan dari putrinya. Ya, di usianya yang semakin bertambah, aktivitasnya ikut meningkat. Terlebih dia baru saja menginjakkan kakinya di tempat yang sama sekali belum dia jamah. Tangannya selalu ingin menyentuh barang-barang yang menurut pandangannya terasa asing.

Menjelang pagi, Eunseo sama sekali belum mengistirahatkan tubuhnya. Dia masih harus mengurus sesuatu yang berkaitan dengan cabang perusahaan barunya. Dan di ruang kerjanya itu, tangan dan matanya terfokuskan pada laptop yang berada di depannya sampai dia tidak menyadari bahwasannya ada satu panggilan masuk dari ponselnya.

Eunseo semakin terkejut saat orang yang menghubunginya itu mengatakan bahwa dia sudah berada di daerah tempat tinggalnya. Dia keluar dari dalam rumahnya, mencari seseorang yang tadi menghubunginya.

Sekitar beberapa blok dari rumahnya, Eunseo melihatnya. Seseorang dengan pakaian formalnya tengah tersenyum kecil ke arahnya.

“Halo, Nyonya Eunseo

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Halo, Nyonya Eunseo. Maaf, sudah mengejutkan Anda dengan kedatangan saya yang tiba-tiba.” sang sekretaris meminta maaf karena dirinya merasa sudah mengganggu waktu atasannya.

Eunseo menggeleng pelan, meraih koper dan tas yang dibawa oleh sekretarisnya.
“Tidak perlu meminta maaf, lagi pula saya sendiri belum tidur karena ada beberapa urusan yang belum terselesaikan.”

Eunseo membawa Luda ke rumahnya, tunggu! Apakah sekretarisnya itu akan tidur disana? Hmm, iya. Tapi hanya untuk hari itu saja. Siang nanti, Eunseo akan mengantarkan sekretarisnya itu ke sebuah apartment yang sudah dibelikannya. Tentunya jarak apartment tidak jauh dari rumah dan gedung perusahaannya.

To Be Honest [EUNBO] Where stories live. Discover now