32| It's Only [M]

942 53 19
                                    

──✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿──

WARNING!!!
AISTHOR REMINDED!! 

Bagian ini mengandung (kata/foto/gif) unsur konten dewasa/mature ‘GxG’

Yang merasa jijik/bocil/belum 18 tahun+, silahkan out sekarang juga!

Aisthor harap, para pembaca bisa bijak dalam membaca bagian ini, terima kasih.

[Terdapat di bagian awal sampai menuju akhir]

──✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿──


Alunan musik yang dinyalakan di dalam klub itu begitu menghanyutkan nan menyenangkan bagi para pasangan yang memang berniat untuk melakukan hubungan tanpa pakaian.

Dari banyaknya orang yang ada disana, ada sebagian orang yang tidak merasa malu melakukan hal itu di salah satu lorong. Mungkin orang yang tidak terbiasa akan merasa jijik dan menggelikkan. Tapi itu tidak berlaku bagi Juyeon, dia sudah terbiasa bahkan dia sering mengunjungi klub malam jika dia memang tengah merasa setres.

Dan inilah mereka, Juyeon dan Luda yang sudah dimabukkan oleh hasrat nan nafsu yang begitu bergejolak. Tanpa mencoba berpikir panjang, Juyeon langsung memesan 1 kamar yang berada di lantai 2. Tidak hanya itu, dia juga memesan 2 gelas wine berkualitas tinggi.

Dengan nafsunya yang sudah tidak bisa dikontrol lagi, Juyeon bergegas membawa Luda ke kamar yang telah dipesannya. Selama berada di lift, baik Luda maupun Juyeon saling memberikan sentuhan nan ciuman yang membuat hasrat keduanya semakin bergejolak untuk segera dilampiaskan.

Nghhhh…. Juyeonnhhhh….” desah Luda merasakan ada pergerakan kecil dari bagian belakangnya.

Juyeon mendengarnya dengan jelas, dan setelah sekian lama tidak mendengar namanya disebutkan dalam hal yang seperti ini, dia semakin tidak terkendali.

Hati dan pikirannya sudah tidak sinkron lagi. Sekuat apapun dia membentenginya, sekali ataupun beberapa kali mendapatkan godaan yang memang tidak diharapkan menghancurkan segalanya.

“Maafkan aku, Bona. Aku sudah tidak bisa menahannya lagi. Aku sangat ingin melampiaskannya.” gumam batinnya masih tersadar atas apa yang tengah dilakukannya.

Juyeon membaringkan tubuh Luda seraya tangan satunya sibuk melepaskan pakaian yang dikenakannya. Luda? Dia sendiri masih sedikit gugup karena ini adalah hal yang akan dilakukannya setelah beberapa tahun ditinggalkan oleh seseorang yang pernah membuatnya sangat jatuh cinta.

“Kamu bilang ingin berbicara berdua denganku, kan? Sekarang katakan.” ucap Juyeon seraya mendekatkan wajanya pada wajah sang sekretaris.

Grep, Luda menarik tengkuk Juyeon sehingga tidak ada jarak diantara mereka. Ya, dua bibir merah merona menyatu begitu sempurna. Ciuman demi ciuman, dan lumatan demi lumatan. Keduanya terlihat menikmati adegan itu.

Tangan kanan Luda mulai tidak terkendali, dia mengelus tubuh Juyeon yang hanya menyisahkan dalamannya saja.

“Dari semua yang ingin aku katakan, ada satu yang sudah lama aku inginkan. Yaitu aku menginginkan dirimu bermain denganku.” bisik Luda menggoda.

Juyeon mengernyit merasa sedikit terheran atas ucapan dari sekretarisnya itu.
“Apa maksud kalimat ‘sudah lama’? Kamu sudah menyukai sejak lama? Itukah maksudnya?”

Luda mengangguk pelan, dan dia kembali menyerang Juyeon dengan ciuman ganasnya. Dan Juyeon? Oh tentu saja dia mengikuti alur yang terjadi. Dia seakan melupakan bahwasannya hatinya itu sangat mencintai Bona sehingga dia langsung memperjelas kegiatan itu.

To Be Honest [EUNBO] Where stories live. Discover now