🔹51. Cinta Sampai Mati

Start from the beginning
                                    

"Gue gak bisa jadi pilot. Gue gak punya waktu memikirkan cita-cita."

"Maksudnya?"

Anthala hanya tersenyum kecil, tidak menjawab pertanyaan dari Marvin.

Anthala takut, dia sangat takut jika penyakit yang menyerang tubuhnya membuatnya tidak bisa mengejar cita-citanya. Karena dari itu, ia tidak akan bisa berharap menjadi pilot.

Dan tunggu...

Anthala belum menepati janjinya untuk pergi ke lima negara bersama istrinya.

"Sudahlah bos memang suka bercanda. Kuy cabut, sekarang ujian pertama kita. Ingat kata ibu negara, kerjakan sebisa mungkin jangan nyontek karena usaha sendiri jauh lebih baik dari pada menyontek," ucap Raja beranjak dari tempat duduknya.

"Tapi kalau kepepet nyontek dihalalkan," sahut Nalan dibalas pukulan di kening oleh Anthala.

"Kalau gitu gue masuk ke ruang satu. Nalan lo sekelas sama istri gue jaga dia jangan biarkan ada cowok yang mendekatinya."

"Isi celengan Nalan dulu." Laki-laki berseragam putih yang membawa celengan ayam itu dengan rambut diikat ke atas itu menyerahkan celengannya untuk Anthala isi.

"Udah gue isi, lo harus jagain Naira, okey? Kalau terjadi apa-apa telepon gue."

Nalan seketika berdiri tegak lalu memberikan hormat pada Anthala. "Siap Captain Anthala!"

******

Ujian berlangsung tertib seperti biasanya, sekarang akhirnya para murid bisa menghela napas lega sebab tiga pelajaran pertama sudah mereka selesaikan dan kini hasilnya mereka pasrahkan kepada Allah.

Naira sejak tadi menunggu di halte bus sendirian. Dia menunggu suaminya untuk pulang bersama ke rumah mereka seperti biasa.

"Naira."

Naira mendongak seketika dia berdiri saat melihat Manda sudah berada di depannya.

"Ada apa?" tanyanya sambil meremas rok panjangnya. Sudah lama ia tidak bertemu Manda dan apakah obsesi pada suaminya sudah hilang?

"Maafin gue untuk semuanya. Gue sadar sekarang cinta gue ke suami lo itu hanya obsesi saja."

"Kenapa?" Hanya itu saja pertanyaan yang keluar dari mulut Naira.

Seketika air mata Manda jatuh ke bumi, dia menangis sambil menutup wajahnya. "Selama ini gue selalu melihat kebersamaan lo sama Anthala. Anthala selalu tersenyum jika bersama lo, dia bahagia terus bersama lo. Sedangkan jika bersama gue? Dia belum pernah tersenyum sekali pun. Gue sadar cinta itu gak bisa dipaksakan. Anthala mencintai istrinya yaitu lo. Maafkan perbuatan gue selama ini. Gue juga sadar karena Marvin bantu gue selama ini."

Iya, selama ini Marvin membantunya. Di dunia ini manusia memiliki sisi baik dan buruk. Marvin tahu bahwa Manda melakukan hal ini karena dia jatuh cinta pada Anthala, namun cintanya malah membutakannya. Hidup Manda sempurna, dia hidup dengan mewah tapi kedua orang tuanya kadang tidak ada waktu untuk bersamanya. Mereka sibuk bekerja dan Marvin yang iba menemani Manda selama ini, hingga terbukalah pikirannya dan dia sekarang mencoba untuk melupakan Anthala.

"Aku memaafkan semua kesalahanmu dari awal kamu berurusan denganku. Maafkan aku juga yang pernah melukaimu."

Manda seketika berhambur memeluk Naira dengan erat. Dia menangis dengan kencang. "K-kenapa kamu begitu baik? Aku seperti orang jahat selama ini."

ANTHALA || SUDAH TERBIT Where stories live. Discover now