🔹10. Harus Mengalah

52.3K 5.8K 66
                                    

Mohon maaf jika ada kesamaan nama tokoh, karakter, dan alur. Cerita ini murni pemikiran otak Han sendiri.

®Story Of "Anthala | My Husband Is Badboy"








Happy Reading!

"Pada akhirnya kamu kalah dengan keadaan."

________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

________

"Bangsat!" umpat Anthala menatap kelima pasukan inti Geng REVRAZO yang menghadangnya.

"Katakan lo kalah dengan Geng kita dengan begitu kita akan berikan cewek itu," ucap Alvaro sambil menyeringai menatap wajah Anthala yang memerah saat ini.

"Menyerah?" Nalan berdecak menatap hina pada laki-laki yang menjadi pelindung Geng RECRAZO. "Hey! Sudah jelas Geng tai lo itu sudah kalah kenapa kita harus menyerah karena menang? Ck! Lulucon macam apa ini?"

Nalan maju karena tangannya sudah gatal ingin memukul Alvaro, namun Gama menahannya. Di belakang keempat inti dari Geng REVRAZO ada Elang yang tengah menyandra Naira.

"Kalian..." Raja menunjukan satu persatu orang di depannya, "sebaiknya mundur atau tidak kalian akan terkena kemarahan ketua Geng yang ditakuti di kota ini."

"Hahah, lo ngelawak?" Lintang tertawa sebab peringatan dari Raja dia anggap lelucon.

Anthala sudah kehilangan kesabaran lagi, dia tanpa basa-basi memukul orang yang menghalangi jalannya. Pasukan inti dari Geng REVRAZO menyerang Anthala dengan cepat ketiga sahabatnya membantunya.

Bugh!

"Minggir anjing! Apakah lo mau mati, hah?!" bentak Raja maju untuk melindungi bosnya yang terlihat akan dipukul oleh pasukan dari musuh.

Ketika seseorang sedang dikuasai oleh kemarahan maka mereka tidak akan peduli siapa yang akan mereka sakiti. Raja sudah berbaik hati menyarankan mereka untuk mundur sebab kemarahan ketua gengnya sangat lah terbahaya.

"Hajar mereka sekarang!" perintah Elang mundur beberapa langkah sambil membekap mulut Naira.

Naira berusaha memberontak, namun tenaganya sudah terkuras habis. Elang dan anggotanya di sebuah ruangan sudah menyiksanya. Mereka kejam, Naira berdoa agar berbuatan mereka tidak akan dimaafkan oleh Allah.

"ELANG SEKALI LO MUNDUR GUE PAHATIN LEHER LO!" ancam Anthala tak main-main.

Bukannya takut Elang malah tertawa mendengar ancaman dari Anthala.

"Lo maju sedikit aja, cewek ini akan gue patahain lehernya," ucap Elang balik mengancam dengan serius. Saat ini di leher Naira ada pisau tajam yang siap menggoreskan lehernya jika ia berani bergerak sedikit pun.

ANTHALA || SUDAH TERBIT Where stories live. Discover now