chapter 42

6.7K 988 270
                                    

42. Tamparan kesekian kalinya

***

Rafisqi memasuki kamar Reza. Rafisqi bahkan lupa terakhir kalinya ia masuk kedalam kamar anak bungsunya.

Ceklek

Reza tidur membelakangi. Rafisqi tersenyum tipis dan menghampiri anaknya.

"De? Eza?"

Mendengar ada orang yang memanggil namanya, Reza terusik apalagi tidurnya benar-benar belum lupa bahkan saat pintu kamar dibuka saja Reza masih bisa mendengarnya.

"Bangun dulu, De.." pinta Rafisqi.

Ada rasa senang yang Rafisqi rasakan ketika mendengar bahwa anak bungsunya pulang, untuk itu Rafisqi memutuskan untuk menghampiri Reza dikamarnya, sedangkan Siska langsung kekamarnya.

Reza membuka matanya, memperjelas penglihatannya bahwa benar Rafisqi yang ada didepannya.

"Ayah.."

"Kenapa gak ngasih tahu Ayah kalau kamu mau pulang?" tanya Rafisqi mengusap kepala Reza dengan penuh kasih sayang, terakhir Rafisqi menemui Reza pada saat Reza sakit.

"Eza gak lama disini kok, Yah." Senyum Rafisqi hilang.

"Ayah kira kamu mau tinggal di Jakarta lagi," balasnya.

"Tanggung satu tahun lagi Eza lulus SMA, Yah.."

"Yasudah. Udah makan?" Reza mengangguk, tadi Bi Ai sudah memasak makanan kesukaanya dan Reza makan lahap tadi.

"Beneran? Kamu kurusan gini, gak pernah makan apa gimana?" Reza terkekeh.

"Makan kok, Yah."

"Kamu sakit apa gimana? Pucet loh itu muka." Reza mengusap wajahnya.

"Capek aja Yah, mau tidur lagi."

"Yasudah sana tidur, nanti magrib bangun ya." Reza mengangguk dan membaringkan lagi badannya yang memang terasa sangat cape, mungkin karena perjalanan dari Bandung-Jakarta apalagi menggunakan motor.

Rafisqi keluar dari kamar Reza dan berpapasan dengan Siska. "Jadi Reza pulang, Mas?" Rafisqi mengangguk.

"Iya, sayang."

"Tinggal lagi disini?"

"Enggak kayaknya, tapi Mas harap Eza mau tinggal lagi disini," tukasnya. Namun bukan itu jawaban yang Siska inginkan, Siska tidak suka dengan interaksi Rafisqi dengan Reza.

"Nanti Reza tinggal disini Mas pasti lupa dengan anak Mas yang sedang aku kandung."

"Loh enggak dong. Mana mungkin Mas lupa dengan anak yang sedang kamu kandung, sayang. Ngadi-ngadi kamu," kekeh Rafisqi.

"Bisa saja, kan?"

"Enggak sayang, gak akan bisa. Udah ah, kamu istirahat sana Mas mau mandi," tutur Rafisqi.

Mereka masuk kamar dengan Rafisqi yang langsung menyambar handuk dan masuk kekamar mandi.

"Kenapa anak itu pulang sih?" gerutu Siska.

Flashback on

Reynand dan Reza menatap Salsha dengan tatapan luka, apa-apaan ini? Kenapa salsha membawa anak laki-laki seusia Reza?

"Bunda dia siapa?" tanya Reynand.

"Dia Abrial,"  balas Salsha.

"Dia anak selingkuhan Bunda?" tanya Reza dengan prontal.

"Eza jangan gitu, Nak," tegur Rafisqi.

"Bener kan, Yah?"

"Mas, aku serahin hak asuh anak sama kamu," tutur Salsha menatap Rafisqi.

Alvrenza Shaqeel || ENDحيث تعيش القصص. اكتشف الآن