Entah Tian tidak tau Nana tahu dari mana ketika ia bertanya kepada para sahabatnya ia tidak mendapatkan jawaban malah ejekan.

"Ada masalah?" Kata seseorang yang baru saja menepuk pundak Tian dan Tian langsung menegakkan tubuhnya kembali menatap orang tersebut.

Tain menggeleng lesu dan Rega berdecak sebal selalu seperti ini Tian tidak mau membagi lukanya dengan yang lain.

"Kalo gak ada ngapin lo kesini" ucap Rega sembari menyelipkan Rokok di belahan bibirnya.

"Hidup gue membosankan makanya gue cari hiburan" sahut Tian enteng tanpa beban sedikit pun.

"Wah gaya lo keren banget, gue salut sama lo" ucap pemuda yang saat ini berdiri di samping Tian dengan tatapan kagum.

"Siapa lo?" Tanya Tian yang ya ia tidak mengenal orang ini.

"Kenalin nama gue Terada Takuya cowok ganteng dari Jepang yang lo kalahin barusan" ucapnya Bangga dan Rega malah tertawa lucu.

"Baru kali ini gue tau orang di kalahin malah bangga" cletuk Rega dan Tian tersenyum miring.

"Bukan bangga gue seneng aja gitu ada yang bisa ngalahin gue, em btw nama lo siapa?" Tanya Takuya lagi.

"Ristian" sahut Tian singkat.

Tain mengambil rokok yang berada di saku jaket Rega tanpa permisi sedangkan Rega hanya merotasikan bola matanya padahal ia sudah melarang Tian untuk menjauhi rokok tapi ya tetap aja dengan alasan hidupnya terasa kosong tanpa menghisap rokok.

"Jangan keras kepala lagi oke"

"Tian boleh gak aku minta sesuatu sama kamu, aku ingin kita selalu sama-sama"

Tian terdiam sembari memandangi batang rokok yang berada di tangannya Tian menghembuskan nafas nya dan mengembalikan batang rokok itu pada Rega dan tentu saja hal itu membuat Rega terkejut.

"Oh ya jaket lo keren lo ikut geng-geng kaya di anime gitu ya" ucap Takuya pada Rega.

Dan Rega malah melongo mendengarnya kaya di anime oh apakan orang ini adalah bocil pecinta peilem kartun.

"Seperti Bonten? Oh bukan kalian tidak terlihat menyeramkan emm, oh Toman? Ya seperti itu mungkin apa tebakan ku benar " tanya Takuya pada Rega Dan Tian.

"Serah lo aja" sahut Tian dan ia melirik Rega.

"Cabut" ucap Tian dan Rega mengangguk.

Saat Rega dan Tian pergi meninggalkan tempat tersebut pemuda yang bernama Takuya tadi cemberut lucu sekali.

"Ada apa?" Tanya seseorang dari belakangnya dan Takuya pun menjawab.

"Aku mengaguminya"

"Oh tadi itu Tian, dia jago banget bahkan belom ada yang bisa ngalahin dia selama ini" ucap Trisno sembari tersenyum membayangkan betapa hebatnya Tian.

"Apa dia anak geng?" Tanya Takuya lagi yang sangat-sangat penasaran.

"Dia ketuanya" sahut Trisno dan Takuya membulatkan mulutnya lucu.

"Waw ya tuhan dia sangat berkhasisma" ucap Takuya begitu kagum.

"Abang punya nomernya Ristian?" Tanya Takuya pada Trisno.

"Punya, dia udah seperti sodara gue sendiri dulu dia sering kesini hampir tiap hari malah, tapi entahlah akhir-akhir ini dia jarang muncul"

"Bisakah gue bertemu dengannya lagi"

"Permisi maaf bang saya mau bertanya apa Ristian ada di sini?" Tisno dan Takuya menatap pemuda yang bertanya itu dan tentunya mereka sedikit terkejut melihatnya.

Faham akan kebingungan mereka berdua Kristan kembali berkata "saya adiknya Tian emm lebih tepatnya kembarannya Tian" jelas Kristan, Takuya dan Trisno mengangguk faham.

"Oh tadi dia di sini tapi baru saja pergi sama temennya " Takuya memberi tahu sedangkan Kristan mengerutkan keningnya teman Ristian kan banyak.

"Kalo beloh tau teman yang mana ya?" Tanya Kristan lagi.

"Rega" Sahut Trisno sembari berjalan pergi.

"Iya tadi sama cowok itu" jelas Takuya ia menatap wajah Kristan yang sangat mirip dengan Ristian.

"Kenalin gue Takuya nama lo siapa?" Tanya Takuya Ramah dan Kristan tersenyum hingga menampilkan lesung di pipinya.

"Kristan"

"Wah lo punya lubang di pipi wih keren banget" heboh Takuya.

Kristan tersadar dan ia langsung pergi dari sana tanpa menghiraukan kehebohan Takuya karena tujuannya tadi mencari Tian belum tuntas.

Ia menaiki motor metic nya dan memakai helm ia tampak berfikir sejenak dan ia tersenyum ketika mengingat bangunan bertingkat yang pernah ia datangi dengan Tian beberapa waktu lalu.

Berbekal tekat yang kuat serta ingatan yang tajam ia menuju apartermen Rega ia harus bertemu dengan Tian ia harus membawa Tian pulang.



Jangan lupa tinggalkan jejak setelah membaca ;)

Hargailah karya orang lain.

See you♡

Mistakes In The Past Where stories live. Discover now