Episode 44 - Happy New Year!

Start from the beginning
                                    

"Ya sudah, sini duduk, kita ngobrol-ngobrol," ajak Resti menyuruh keempat gadis itu untuk duduk di sana dan mengobrol bersama dengannya.

-DM-

Sasya tersenyum lebar menatapi ramainya orang di rumah Reza, dia benar-benar suka keramaian. Sasya menatapi teman-teman Reza yang tengah mengipasi sate dengan tatapan kagum dengan ketampanan dan wajah manis mereka.

Tata tersenyum ke arah Sasya. "Sini," panggil Tata sembari melambaikan tangannya ke arah Sasya.

Namun, tiba-tiba saja, Ryan menarik tangan Sasya agar menjauh dari teman-teman Reza. "Sama gue aja," ucap Ryan merasa tidak senang melihat Fanji yang menyuruh Sasya untuk berdiri di sampingnya.

Sasya menatap Ryan aneh. "Mau sama bang Fanji! dia ganteng, di lihat-lihat, gantengan dia dari pada ayang Ryan," gumam Sasya.

"Bodo. Pokoknya jangan jauh-jauh dari gue," ucap Ryan yang langsung menggandeng tangan Sasya dan pergi dari sana. Sasya yang mendapatkan perlakuan seperti itu tentu saja tersenyum senang. Rasanya Sasya ingin berteriak dan juga meloncat setinggi mungkin.

-DM-

Di tengah-tengah banyaknya yang sibuk ini-itu sedangkan Reza dan Adinda asyik mengobrol berdua sembari terduduk di gazebo rumah Reza.

"Tadi di omelin dulu gak sebelum ke rumah aku?" tanya Reza.

Adinda menggeleng seraya tersenyum. "Alhamdulilah enggak, soalnya tadi kan aku di samper sama Shinta dan Sisca," jawab Adinda.

"Aku senang bisa malam tahun baruan sama kamu," ucap Reza dengan senyuman manis seraya menepuk-nepuk pucuk rambut Adinda.

"Enak bet ya lo berdua pacaran. Yang lain pada ngipasin ikan nyampe bau badan dan keringatan, lo berdua malah asyik-asyik di sini," gerutu Harris julid.

"Mana ada pacaran," elak Reza.

"Halah sia malih," timpal Fanji menatap sebal Reza yang mencoba mengelak itu.

"Bantu nih kipasin! Jangan bucin lo!" seru Harris sembari menjewer telinga Reza. Sedangkan Doni dan Tata tampak hanya bisa diam dan tertawa-tawa saja melihat tingkah konyol teman-temannya.

Reza menepis tangan Harris dari telinganya. "Sakit, Ris! Ya Allah, entar juga gue nyusul anjir, ganggu lo," ucap Reza menatap sebal teman-temannya yang sepertinya tak memberikan Reza celah modus untuk Adinda.

"Cepetan sini lo, bantuin," ujar Farhan.

"Iya, iya. Aku sama temen-teman dulu ya kamu di sana aja, di sini bau asep," ujar Reza sembari tersenyum manis ke arah Adinda sedangkan Adinda hanya mengangguk-anggukan kepalanya.

Adinda juga langsung berjalan menghampiri Resti, Shinta dan Sisca yang sedang mengobrol sembari mengoles-olesi jagung dengan BBQ.

"Nih, bukannya bantuin malah bucin," gerutu Shinta.

Adinda menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dan hanya bisa tersenyum malu ke arah Shinta, Sisca dan Resti. Resti menggeleng-gelengkan kepalanya. "Kamu mau ikut ngolesi?"

"Iya, bun,"

"Ya sudah ini olesi ya, bunda mau ke dalam. Mau buatkan kalian minuman," ucap Resti sembari menyerahkan kuas itu kepada Adinda.

"Mau aku bantuin, bun?" tawar Adinda.

Resti menggelengkan kepalanya. "Gak usah, Kamu bantu saja teman-temanmu," tolak Resti dengan senyuman lalu berjalan memasuki rumahnya.

DOSENKU MANTANKU [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now