Episode 31 - Perayaan 17 Agustus

20.7K 2K 59
                                    

*N. Kalau ada typo atau salah ketik koment aja soalnya ga di baca ulang ehe, biar nana benerin!

buat kamu :

Saya maksa😤

• • • • •

Perayaan 17 Agustus

"Acaranya emang seru, tapi gak seru, gara-gara ada tuh dosen genit."

Eghi

• • • • •

Semua mahasiswa dan mahasiswi kampus Universitas Pancasila berkumpul di lapangan kampus mereka. Pandemi covid-19 bukan menjadi penghalang untuk merayakan hari kemerdekaan indonesia bukan? Semua mahasiswa dan mahasiswi kampus Universitas Pancasila memilih untuk mengadakan lomba 17 Agustus bersama dengan para hima kampus mereka yang sudah merancang semua acara. Sudah banyak dari mereka yang mendaftarkan diri untuk mengikuti lomba 17 Agustus. Mereka merayakan itu hanya untuk refreshing sebenarnya, apa lagi untuk mahasiswa yang sudah masuk semester lima akan di sibukan dengan pembuatan proposal.

Semua dosen memilih untuk mengadakan lomba Makan kerupuk, balap karung, cari pasangan, tarik tambang, sepak bola/ lawan antar fakultas dan yang terakhir lomba menghias masker polos dengan cat dan kuas.

"Gio, liat noh hadiahnya. Banyak banget anjir," ucap Jamal memberi tahu dan tunjuk hadiah pemenang lomba 17 Agustus. Jamal menunjuk ke arah meja di depan panggung para juri. Di sana ada beberapa piala dan juga piagam serta kotak-kotak yang sudah di bungkusi dengan kertas berwarna coklat polos.

"Kita harus menang!" lantang Gio dengan semangat.

Jamal menganggukkan kepalanya sambil menepuk-nepuk dadanya dengan tangan yang di kepalkan. "Benar! Gue jamin kita menang," ucap Jamal.

"Apa lagi kan, di sini ada Jamal," sambung Jamal membuat Gio menatapnya julid.

"Gio, Jamal. Ayo masuk ke lapangan, acara mau di mulai," ujar Harris. Ke dua laki-laki itu mengangguk kemudian berjalan masuk ke area lapangan kampus.

"BAIKLAH, TOLONG KEPADA SEMUA MAHASISWA DAN MAHASISWI MOHON PERHATIAN KALIAN. SEBELUM MEMULAI ACARA LOMBA UNTUK MERAYAKAN LOMBA HARI ULANG TAHUN INDONESIA YANG KE TUJUH PULUH ENAM. KITA SEMUA BACA DOA AGAR ACARA INI BERJALAN DENGAN LANCAR, BERDOA SESUAI AJARAN DAN AGAMA MASING-MASING, BERDOA, MULAI!"  seru Santoso.

Semuanya menundukkan kepala mereka masing-masing dan membaca doa sesuai dengan ajaran dan agama mereka masing-masing.

"Berdoa selesai," Semuanya mendongakkan kepalanya.

"BAIKLAH, DENGAN INI ACARA LOMBA 17 AGUSTUS SAYA BUKA!"

Suara tepukan tangan menggema seisi kampus Universitas Pancasila. Semuanya bertepuk tangan dan bubar dari barisan mereka masing-masing. Acara lomba yang pertama adalah lomba makan kerupuk. Di mana yang makan kerupuknya cepat habis dia lah yang di nyatakan menang dan sebaliknya.

Sepuluh kerupuk di tata sekaligus di tiang. Semua anak kampus Universitas Pancasila berbaris sejajar dan mereka sudah bersiap untuk memakan kerupuk yang sekarang di gantung di hadapan mereka. Di barisan tengah ada Elang dan juga Jamal.

"SATU .... DUA .... TIGA .... MULAI!"

Saat panitia meniup peluit, semuanya langsung memakan kerupuk mereka masing-masing dengan lahap. Adinda dan teman-temannya tertawa kencang karena melihat Elang yang kesulitan memakan kerupuk dengan tangan yang di ikat di belakang tubuh.

DOSENKU MANTANKU [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang