Episode 10 - Bogor Dan Kamu

42.1K 3.3K 76
                                    

Budidayakan vote dulu sebelum membaca.

*N. Kalau ada typo atau salah ketik koment aja soalnya ga di baca ulang ehe,

note. not call me author, call me kak win!

• • • • •

Episode 10 - Bogor Dan Kamu

"Malam ini, Bogor tampak indah. Karena ada kamu dan aku di dalamnya."

— Reza

• • • • •

Sudah direvisi✅

C

uaca hotel Lembah Hijau, Bogor, kali ini benar-benar terasa sangat dingin dan segar dengan bangunan hotel yang tinggi berlantaikan tiga bangunan dan juga dengan sebuah bukit di pinggir hotel itu di hiasi dengan pepohonan rindang yang membuat cuaca di sana semakin sejuk dan itu, membuat seluruh mahasiswa dan mahasiswi kampus Universitas Pancasila menatapi tempat peristirahatan mereka dengan mata yang berbinar-binar dan dengan senyuman yang lebar, mereka rasa, merasa akan nyaman di sana. Cuaca yang dingin benar-benar mereka harapkan ketika mereka berlibur bersama-sama seperti ini.

"Tempatnya sejuk dan nyaman banget," ucap Shinta yang di beri anggukan oleh Adinda dan Sisca.

"Baiklah semuanya, karena hotel ini terbagi beberapa bagian kamar jadi yang perempuan dan yang laki-laki akan di pisah ya," jelas Angel dan semuanya mengangguk.

"Dih, gak seru," cibir Gio.

"Sudah ayo, untuk anak perempuan ayo ikut, mis,"  kemudian Angel berjalan memasuki hotel itu diikuti oleh semua mahasiswi kampus Universitas Pancasila.

"Untuk yang laki-laki ayo kita ke tempat peristirahatan kita," ajak Rijal kemudian Rijal juga berjalan memasuki hotel diikuti oleh para mahasiswa itu.

-DM-

Adinda merebahkan tubuhnya sesaat sampai di dalam kamar hotelnya. Sekarang Adinda se kamar dengan Sisca, Shinta dan Mira karena di kamar Adinda ada empat kasur yang akan mereka tempati dan jadikan tempat untuk mereka rebahan. Adinda memejamkan matanya sekejap setelah itu dia kembali membuka matanya perlahan dan mencuci wajahnya di dalam kamar mandi.

"Kalian mau tau gak? Gio kasih ini ke gue," tiba-tiba saja Mira meletakkan sebuah coklat silver queen dan memperlihatkannya kepada teman-temannya.

Melihat itu, Adinda, Shinta dan Sisca hanya bisa tersenyum tipis. Mereka yakin pasti Shinta merasa sakit hati melihat itu, mengetahui bahwa Shinta selama ini menyukai Gio. Namun, karena tak mau merusak persahabatan mereka, Shinta memilih untuk memendam perasaannya.

"Cie, jangan-jangan Gio suka sama lo lagi," ledek Shinta dengan tawaannya.

"Malahan nanti malam Gio ngajak gue jalan lagi!" Seru Mira sangat bersemangat dengan senyuman manisnya.

Tak lama, Mira mengambil handphonenya dan  mengangkat telepon dari Gio. Membuat Shinta semakin panas melihat mereka berdua.

Adinda, Sisca dan Shinta tentu saja bisa saling lirik-lirikan, mereka tak bisa membicarakan tentang Mira karena di sana sedang ada Mira. Jadi, mereka bertiga hanya bisa memberi kode lewat lirikan mata.

DOSENKU MANTANKU [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang