Episode 20 - Cemburu Dan Egois

29.6K 2.3K 147
                                    

Happy reading and Enjoy guys


• • • • •

episode 20 - Cemburu & Egois

"Gue emang gak cinta sama lo, cinta nya sama yang lain. Tapi, gue gak mau lo jadi milik orang lain."

Argio

• • • • •

Sudah direvisi

Harris menatap tajam Shinta yang berjalan-jalan terburu akibat sudah telat kelas sampai tak sadar bahwa dia berhasil menyenggol bahu Harris. "Jalan pakai mata."

"Jalan kan emang pake kaki pak," balas Shinta yang baru saja tak sengaja menyenggol Harris, karena dia sedang buru-buru menuju gedung fakultasnya.

"Saya tau jalan pake kaki, tapi, lihat jalannya pake mata. dasar anak muda," cibir Harris lalu berjalan meninggalkan Shinta begitu saja.

Shinta menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Namanya juga buru-buru, rese amat tuh dosen," cicit Shinta yang langsung berjalan buru-buru masuk ke dalam gedung fakultasnya. Di mana, di sana sudah banyak dosen yang mulai mengajar.

Shinta membuka pintu dan mengetuknya sebelum masuk. "Maaf pak saya telat, di jalan macet," ucap Shinta kepada Rijal yang sedang mengajar di kelasnya.

Rijal hanya menganggukkan kepalanya dan menyuruh Shinta untuk di duduk di kursinya lewat gerakan tangannya. Shinta mengangguk lalu berjalan mendekati bangkunya dan mendudukinya dengan helaan napas lega.

"Gue kira lo gak masuk," ucap Jamal berbisik kepada Shinta.

"Biasa, gue tadi bangunnya kesiangan terus di jalan macet. Ya udah deh jadi telat," sahut Shinta dengan tawaan sedangkan Jamal hanya terkekeh kemudian fokus lagi kepada Rijal dengan materi yang di bahasnya.

-DM-

Jam kelas sudah selesai, Rijal sang dosen pamit mengundurkan diri dan berjalan keluar dari kelas fakultas Ekonomi dan Bisnis itu, meninggalkan para mahasiswa dan mahasiswinya yang menghela napas lega.

"Eh beli mie ayam yuk? gue lapar nih," ajak Mira seraya memegangi perutnya yang sudah berbunyi.

"Boleh." Adinda, Shinta dan Sisca mengangguk setuju lalu keempatnya berjalan keluar dari kelas menuju kantin kampus untuk membeli makanan. Berbeda dengan ke empat laki-laki yang sekarang di belakang kelas yang sedang sibuk dengan handphonenya. Siapa lagi kalau bukan Eghi, Jamal, Elang dan juga Gio yang sekarang sibuk bermain game online di handphonenya.

"Elang, eh sialan!"

"WEH WEH, WADUH PELAN-PELAN PAK SUPIR!" teriak Jamal heboh.

"Apaan sih tai," cerca Elang kepada Jamal yang heboh sendiri.

Gio kemudian memilih untuk AFK artinya, Gio keluar dari permainan dan kemudian Gio memasukan handphonenya ke saku celananya membuat ke tiga temannya kompak menatap sinis Gio.

"Gio kok tolol sih, lagi seru-serunya malah keluar,"  dengus Eghi sembari menatap kesal Gio.

Gio tertawa puas melihat ke tiga temannya yang daritadi mengoceh serta menyalahkan dirinya. "Gue bosen mainan ML terus, eh kerjain Shinta yuk," ajak Gio sembari berbisik.

DOSENKU MANTANKU [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang