Episode 11 - Perihal Sisca Datang Bulan

36.4K 2.9K 62
                                    

Budidayakan vote dulu sebelum membaca.

*N. Kalau ada typo atau salah ketik koment aja soalnya ga di baca ulang.

• • • • •

Episode 11 - Perihal Sisca Datang Bulan

"Elang itu baik banget, dia pengertian dan sabar. Tapi sayangnya, kita beda agama,"

Sisca

• • • • •

"Dari mana aja lo?" tanya Sisca menatapi Adinda yang baru saja kembali.

Adinda menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Tadi kan, gue bilang, gue mau cari angin." jawab Adinda berusaha untuk tenang tenang walaupun rasanya sedikit panik.

"Cari angin sampe malam kayak gini, ya?" gumam Shinta menyindir.

"Udah, Din. Jangan bohong, lo sebenarnya kemana sih?" tanya Shinta penasaran.

"G-gue habis beli kebab ini buat kalian, dan belinya ngantri banget, antriannya panjang," jawab Adinda seraya menyodorkan sebuah kantong plastik berisi kebab tiga bungkus itu.

"Ah gitu." Mira yang polos tidak sama sekali curiga dan selalu berpikir positif thinking.

"Waw, tahu aja lo kalau gue laper, Din." dengan cepat Sisca dan Mira mengambil kebab itu dan memakannya.

"Jangan bohong Adinda, gue tau lo jalan sama cowok kan?" Shinta menatap Adinda dengan penuh kecurigaan.

"Apaan sih lo, ngadi-ngadi banget. Gue capek banget mau tidur," balas Adinda yang memilih untuk tidak peduli dengan Shinta.

Adinda menaruh tasnya di atas kasur lalu memasuki kamar mandi untuk membasuh wajahnya dan mengganti bajunya. Sesudahnya, Adinda bergegas menaiki ranjangnya untuk segera tidur.

"Awas aja kalau sampai lo,merahasiakan sesuatu dari gue. Gue bakal marah banget sama lo," ucap Shinta dengan wajah curiganya kepada Adinda.

"Udah makan kebabnya berisik lo," cetus Adinda.

Adinda merebahkan tubuhnya di atas kasur, senyuman terukir di bibirnya, saat mengingat kejadian tadi saat Adinda bermain kembang api dan menghabiskan waktu malamnya bersama dengan Reza.

"Tau lo, Shin. Rese amat dah," tegur Mira yang asyik melahap kebab dari Adinda.

Shinta memukul Mira. "Bodoh. Lo berdua di sogok pakai makanan aja langsung lupa sama misi kita," cerocos Shinta.

Sisca menggeleng. "Gak lupa, Shin, tapi sekarang lupain dulu. Kebab bogor jangan skip!" seru Sisca.

"Betul," setuju Mira.

Shinta menghela napasnya. "Iya sih, tapi kan- ya udah deh." Shinta yang tergiur juga dengan kebab di hadapannya. Tentu saja langsung melahap kebab itu bersama-sama dengan Sisca dan juga Mira.

Adinda melihat Shinta yang awalnya enggan memakan kebab pemberiannya, kini tergiur dan memakannya juga itu langsung menggeleng-gelengkan kepalanya diiringi dengan tawaan pelan. Untung saja Adinda pulang dengan membawa makanan, jadi dia bisa beralasan kepada teman-temannya.

DOSENKU MANTANKU [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang