OUTRO

267 36 34
                                    

Jika Riff ditanya suara apa yang menduduki peringkat satu dalam kategori Suara yang Paling Riff Sukai, dia akan menjawab suara tepuk tangan yang menggema di seluruh penjuru aula Royal Albert Hall tepat setelah dia memainkan nada terakhir dari pertunjukan resitalnya. Nomor duanya? Suara tepuk tangan yang ditujukan padanya setelah permainannya di konser tengah tahun hari ini.

Kalau kalian tidak bisa membayangkannya, tidak apa-apa. Tidak semua orang harus pernah menjadi pusat perhatian dan tepuk tangan ratusan audiens untuk menjadi keren.

Riff membawakan lagu yang dia gubah sendiri. Dia masih tidak terlalu puas dengan hasilnya, tapi untuk lagu gubahannya yang pertama, hasilnya tidak buruk-buruk amat. Para penonton sepertinya sangat menyukainya, karena mereka semua berdiri sambil bertepuk tangan.

Dia memperhatikan para audiens. Yang pertama dilihatnya adalah Papa, yang mengacungkan kedua jempolnya, dan Mama, yang mengusap pipinya dengan sapu tangan. Yang kedua adalah Jordan, Jepri, Maia, dan Leo, yang ikut hadir untuk mendukung penampilan Riff hari itu. Mereka mengaku tidak memahami musik klasik, tapi semua orang bisa menikmati musik tanpa harus memahaminya.

Yang ketiga, dan yang dilihatnya paling lama, adalah Althea.

Tidak, mereka tidak kembali menjadi dekat. Riff menepati janjinya untuk tidak mengganggu Althea setelah mereka berpisah. Karena itulah, Riff sesungguhnya tidak berharap Althea akan menerima tiket konser yang dia kirimkan. Namun, di tengah-tengah para penonton, Althea hadir, ikut berdiri dan mengapresiasi permainannya malam itu.

Riff kembali memperhatikan seluruh penonton, sebelum dia jadi ingin melanggar janjinya yang satu itu. Dia tersenyum tipis saat disadarinya bahwa dia sudah mendapatkan apa yang dulu dia kejar-kejar: pujian, pujaan, dan pengakuan dari orang lain.

Semua orang kembali memuji, memuja, dan mengelu-elukan Riff.

Untungnya, Riff menerimanya setelah dia menjadi orang yang jauh lebih baik.

Karena sekarang, Riff adalah remaja berusia 17 tahun yang sudah lepas dari bayang-bayang kejayaan semua masa kecilnya, yang bersiap untuk menyongsong masa depan cerah yang ada di hadapannya.

[FIN]

Shan's Note:

Hulo! Terima kasih sudah membaca Imperfect Pitch dari Intro hingga tiba di Outro! Semoga kalian menyukai cerita ini dan ada hikmah yang bisa diambil dari cerita Riff ini~

I have so much fun writing it, so I hope you all have so much fun reading it!

Apakah mungkin ada yang ingin kalian tanyakan tentang cerita ini, atau proses kreatif di baliknya? Boleh tinggalin komentar di sini, nanti akan kujawab.

Sebelum benar-benar berakhir, jika berkenan bolehkah kalian mengisi survei kecil-kecilan di bawah? Input kalian bisa jadi masukan buatku di cerita-cerita lainnya~

1. Apa kelebihan Imperfect Pitch bagi kalian?

2. Apakah ada kritik / saran yang akan kalian berikan untuk Imperfect Pitch?

3. Siapa karakter yang paling kalian suka, dan kenapa?

4. Kalau kalian bisa kasih rate untuk Imperfect Pitch, mau kasih rate berapa?

Sekian, terima kasih~!

Imperfect Pitch [COMPLETED]Where stories live. Discover now