NOTE 7: Magical Touch

213 53 101
                                    

Lights will guide you home
and ignite your bones
and I will try to fix you

Fix You – Coldplay

[]

Althea memperhatikan kerumunan di depan ruang musik yang berbisik-bisik ribut selagi Jordan, Leo, dan Jepri, tiga anggota band Interlude, menata peralatan di depan ruang musik. Jumlahnya tidak sedikit—kira-kira mungkin 30-an orang. Semuanya penasaran ingin melihat kemampuan seorang Riff Hadinata.

Senyum Althea mengembang. Entah kenapa, dia bangga bisa mengenal Riff lebih dulu.

Dulu sekali, Althea sempat lumayan mengikuti perkembangan dunia musik klasik gara-gara Gabriel, tetangganya, selalu bermain piano setiap sore. Permainan piano instrumental selalu sanggup membuat Althea fokus, dan itu sangat membantunya berlatih. Dia kemudian mulai mencari-cari permainan pianis lain. Dengan cara itulah, dia menemukan Riff.

Cara Riff bermain piano sebenarnya sama saja dengan pianis klasik lain yang pernah Althea dengarkan. Suara permainan yang dia hasilkan pun sebenarnya sama. Tapi, ada sesuatu di dalam diri Riff yang membuat Althea terpukau dan rela meninggalkan apa pun kegiatannya demi memperhatikan Riff bermain. Sejak saat itu, Althea mengikuti semua berita tentang Riff, hingga dia tiba-tiba saja menghilang dari peredaran.

Althea jadi berpikir, mungkin dulu dia diam-diam menyukai Riff.

Dulu. Entah sekarang. Dia memang selalu berdebar setiap bertemu idola masa kecilnya itu, tapi mungkin itu karena dia belum terbiasa melihat Riff secara langsung. Althea tersipu setiap ingat kalau dia berbicara dengan Riff dua kali kemarin. Aduh, mana dia memalukan banget! Kenapa pula dia mengajak Riff berkenalan dan menyebutkan namanya, di saat cowok itu cuma ingin membantunya berdiri?

"Si Arief ini ke mana sih, heran gue," gerutu Freya, teman sekelas Althea. "Apa jangan-jangan dia cuma bohong, dan sekarang dia kabur gitu aja?"

"Namanya Griffin, Frey, bukan Arief." Althea tertawa. "Riff nggak bohong, kok. Dia betulan jago main piano."

"Dan lo tahu karena? Lagian, kalau emang jago, kenapa baru pamer sekarang?" Freya mendengus. "Omong-omong, menurut lo, Leo bakal main nggak? Gue ke sini cuma buat nontonin dia main drum soalnya."

Sejujurnya Althea juga bertanya-tanya kenapa Riff tidak kunjung datang. Apakah dia sedang dalam masalah? Cowok itu sepertinya sedang mengalami banyak masalah, dan Althea paling tidak tahan melihat seseorang berada dalam masalah. Rasanya Althea ingin mencari di mana Riff sekarang.

Bukan, bukan karena Althea sempat naksir Riff dulu, kok. Dia betulan ingin membantu Riff.

"Eh, Frey, botol minum gue ketinggalan, nih. Gue ambil dulu ya."

Freya sepertinya sudah tidak mendengar Althea lagi karena sibuk memperhatikan Leo bermain cajon. Althea cepat-cepat meninggalkan Freya. Firasatnya mengatakan bahwa Riff sedang kesulitan. Althea harus menemukannya, siapa tahu cowok itu membutuhkan bantuannya. Riff boleh bilang kalau dia tidak membutuhkan bantuan, tapi Althea tidak peduli.

Althea mencoba mencari ke kamar mandi, tapi dia tidak mungkin masuk ke kamar mandi cowok. Dia akhirnya mencoba mencari Riff di kelasnya, tapi dia tidak tahu Riff ada di kelas apa. Althea akhirnya mencoba pergi ke UKS, meski dia tidak benar-benar yakin Riff ada di sana. Hanya tempat itu yang terpikirkan olehnya saat ini.

"Althea!"

Langkah Althea terhenti saat dia mendengar seseorang memanggilnya. Saat dia menoleh, dia melihat Riff berlari ke arahnya. Althea sedikit lega melihat Riff yang tampak sangat sehat itu, tetapi ekspresi panik Riff membuatnya ikut khawatir. Cowok itu tidak baik-baik saja.

Imperfect Pitch [COMPLETED]Where stories live. Discover now