Episode 42 - Resmi Bercerai

Start from the beginning
                                    

Melihat itu, Reza dengan segera menghampiri Ryan. "Ryan?"

"Ayah sama bunda gimana?" tanya Reza sembari ikut duduk di samping Ryan yang langsung mendongak dan menoleh ke arah samping.

Reza mengerutkan keningnya, laki-laki itu menatap heran Ryan yang hanya diam memandangnya dengan tatapan penuh kesedihan. Hati Reza semakin berdebar melihat Ryan yang meneteskan air mata di hadapannya.

"Ryan? Jawab gue!" seru Reza.

"Gue pengen kita jadi keluarga cemara lagi, apa bisa?"  tanya Ryan menatap nanar Reza. "Gue gak rela bang, gak rela bunda sama ayah resmi bercerai sekarang," lirih Ryan.

"Gua gak percaya Ryan," balas Reza.

"Uang ayah banyak bang, apapun dia lakuin buat cepat-cepat cerai sama bunda. Gue lihat langsung bang, gue lihat langsung bang!" seru Ryan menatap Reza kesal dengan air mata yang terus menetes.

Reza sebagai seorang kakak tentu saja tidak tega melihat Ryan yang menangis tersedu-sedu di hadapannya. Laki-laki tegar itu tampak runtuh sekarang. Reza dengan segera memeluk sang adik dan menepuk-nepuk pundaknya, berusaha menenangkan Ryan yang menangis tersedu-sedu.

"Jangan nangis," perintah Reza.

"Gue gak mau orang tua gue pisah bang, gak mau!" teriak Ryan dengan suara yang serak.

Reza diam dan membiarkan Ryan menangis di pelukannya dan berusaha terus menenangkan Ryan yang mulai terisak sekarang. Hati yang awalnya berdebar dan jantungnya yang berdetak kencang kini menjadi biasa saja. Rasanya plong begitu saja.

Reza melepaskan pelukan Ryan. "Katanya dukung bunda sama ayah cerai? Tapi kok malah nangis?" ledek Reza dengan kekehan berusaha untuk tidak ikut menangis.

Ryan mengambil napasnya dalam-dalam lalu membuangnya secara perlahan. Laki-laki itu mengusap air matanya dengan telapak tangannya. "Iya, tapi kan gak beneran juga bang, bohongan doang," balas Ryan.

"Jadi bunda beneran udah cerai? Lo serius?" Reza masih menatap Ryan tak percaya.

Ryan berdecak. "Serius bang,"

Hening, Reza dan Ryan langsung terdiam, tak ada lagi percakapan apapun di antara mereka berdua. Keduanya sama-sama merenungkan diri. 

Hingga Ryan buka mulut. "Keluar kita, gak lengkap dong, bang?" Ryan tertawa hambar dan Reza hanya bisa terdiam dengan mata yang sayup dan sorot mata yang kosong.

"Bunda," Ryan bangun dari duduknya saat melihat kedatangan sang bunda yang berjalan mendekati mereka. Lamunan Reza buyar. Reza mendongak menatap sang bunda dan langsung ikut berdiri.

Terlihat, Resti berdiri tegar di hadapan kedua anak laki-lakinya, Reza dan Ryan yang menatapnya sayup.

"Bunda, maafin Ryan," Ryan tiba-tiba saja memeluk Resti dengan erat begitu saja. "B-bunda, Are you okay?"

"Bunda baik-baik aja sayang, maafin bunda ya gak bisa jadi orang tua yang baik buat Ryan sama bang Reza, maafin bunda gak bisa buat ayah balik lagi sama bunda. Coba aja kalau bukan enggak sakit-sakitan, pasti gak kayak gini kan jadinya?" ucap Resti menyalahkan dirinya di hadapan anak-anaknya.

"Gak! Bunda emang pantas cerai sama ayah, ini semua gara-gara ayah bukan bunda. Bunda baik, ayah yang jahat," ucap Ryan membela sang bunda. 

Resti hanya tersenyum tipis walaupun dalam hatinya dia ingin sekali menangis dan berteriak sekeras mungkin. "Sudah, sudah, ayo kita pulang! Bunda masakin masakan kesukaan kalian berdua hari ini," ucap Resti dengan senyuman lebar sembari menggandeng sebelah tangan Reza dan Ryan. Akhirnya mereka berjalan pergi dari sana dengan luka.

Dari sisi lain, Aditya, laki-laki paruh baya menatap Resti dan kedua anak laki-lakinya yang sudah besar itu tanpa ekspresi apapun, yang ada senyuman miring yang di berikannya saat menanggapi Ryan yang menangis karena perceraiannya dengan sang istri.

Tbc


Adinda dan Zenia belum pernah ketemu🙈

Hai, jangan lupa vote untuk hargai penulis!

Dan juga komentnya💪

DOSENKU MANTANKU [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now