Part 17

365 32 3
                                    

~Wisuda Kelulusan~

Setelah 3 tahun lamanya menjadi siswa SMA, akhirnya hari ini menjadi hari kelulusannya. Semua siswa kelas 12 akan menghadiri acara tersebut di sebuah hotel yang berada di kota tersebut. Flo menggunakan gaun berwarna biru navy sebagai warna dresscode kelasnya.

"Deg-degan aku nih" Ucap Flo sembari menampilkan dirinya pada sebuah cermin hias dengan balutan gamis berwarna navy dan hijab yang senada.

"Jangan deg-degan, santai" ucap seseorang dari arah pintu.

"Ehhh kamu"

"Iya sayang" balas orang tersebut yang tak lain dan tak bukan adalah Zen yang sedang menjaili istrinya dengan panggilan sayang.

"Sayang-sayang, apa-apaan sih"

"Jangan malu gitu dong. Gw tau Lo pasti senyum-senyum kan. Ngaku deh Lo"

"Ee...enggak kok. Pede banget"

"Ngaku aja kali neng. Gengsian Ama sama suami"

"Kamu tuh gengsian. Kalau beneran sayang yah bilang jangan diumpetin" skakmat.

"Nih orang main skakmat aja" ucapnya dalam hati.

"Gw nggak gengsian yah cuman gw males aja"

"Berarti mas Zen sayang dong sama aku cuman males ngomong aja kan?" Lidiknya pada Zen.

"Duhhh, nih mulut nggak bisa ke kontrol banget sih" ucapnya dalam hati.

"Sorry yah, bukan gitu. Maksudnya tuh gw emang nggak sayang sama Lo" jawabnya ngasal.

"Jadi selama ini dia belum punya rasa sama aku. Padahal aku udah punya rasa sama dia. Emang yah mencintai sepihak itu sakit" ucapnya dalam hati sambil merenungi perasaannya yang bertepuk sebelah tangan oleh suaminya sendiri.

"Oke" ucapnya dan berlalu meninggalkan Zen di dalam kamar mereka. Flo merasa hatinya sakit walaupun ucapan Zen itu hanya sebatas kata "nggak sayang".

"Lah gw ditinggal" ucap Zen.

Flo berjalan menuju kamar bawah untuk memakai gaunnya. Untung aja iya sebelumnya sudah make up di kamarnya tadi sebelum ia meninggalkan kamar itu. Jengkel, kesal dan sedih membuatnya meninggalkan Zen sendirian.

"Finish" ucapnya setelah memakai gaun yang menampilkan dirinya dengan gaun yang sangat serasi pada tubuhnya yang mungil.

"Tapi bajunya mas Zen belum aku siapin. Duh gimana ini, apa aku harus kembali ke kamar untuk nyiapin?" Tanyanya pada diri sendiri.

"Undangannya kan belum aku kasih juga. Tapi kayaknya dia nggak bakalan Dateng deh soalnya kan dia sibuk apalagi dia nggak sayang kan sama aku. Jangan berharap lebih Flo. Sakit...."

"Mending aku berangkat ke tempat acara sendiri aja deh. Palingan mas Zen lagi tidur. Aku lihat dulu kali yah di kamar" kemudian ia berjalan menuju kamarnya dan dilihatnya tak ada orang disana.

"Hmmm sudah kuduga palingan dia sibuk kerja. Yaudah aku jalan aja deh"ucapnya kemudian berjalan meninggalkan ruangan tersebut. Ia bergegas menuju tempat acara. Namun sebelum ia membuka pintu rumahnya, seseorang menghalangi tangan Flo.

"Bareng gw" ucap seseorang dan dibaliknya tubuh Flo menghadapnya.

"Aku sendiri aja" tolak Flo.

"Enggak. Sama gw" sambil memegang pergelangan tangan Flo.

"Lepas. Nggak usah. Aku naik taksi online aja" ucap Flo kemudain melepas cekalan tangan Zen dan berjalan duluan meninggal Zen yang masih diam tak berkutik di depan pintu.

Flo dan Zen (ON GOING)Where stories live. Discover now