Part 12

451 38 1
                                    

"Tiada kalimat yang pantas terucap melainkan kata Alhamdulillah untuk hadirnya dirimu di dalam hidupku"
🍃🍃

*****
Hari ini adalah hari yang paling penting di hidup kedua insan manusia itu. Hari sakral yang akan menjadi acara peresmian hubungan mereka kearah yang lebih sakral dan kedalam hubungan yang halal.

Saat ini Flo sedang di makeup oleh perias di dalam kamarnya yang telah dihias sedemikian rupa dengan beberapa jenis bunga. Nuansa kamar pengantin yang begitu terlihat menyadarkan Flo pada lamunannya.

"Ehhh,, Astaghfirullah" sadarnya.

"Kamu kenapa Dek" tanya perias itu.

"Nggak apa2 kok kak" sambil memberikan senyum khasnya.

"Silahkan lihat wajahmu di cermin, make up nya udah selesai" pintah perias itu.

Flo pun langsung membuka matanya yg dari tadi dihias pada bagian matanya. Flo terlihat begitu anggun dan cantik dengan balutan gaun warna putih khas pengantin serta make up yang sangat pas di wajahnya.

"Dek, saya keluar dulu yah" Izin Sang perias pada Flo.

"Iya kak"

Mempelai pria telah tiba di rumah kediaman mempelai wanita. Zen terlihat sangat tampan dan aura-aura pengantin telah terpancar dari diri seorang Zen (caelah aura nih😂).

Semua orang telah duduk di tempat yang telah disediakan. Zen sudah menempati tempat khusus yang disediakan di depan penghulu dan wali nikah.

"Zen Arkana Mahendra, apakah saudara telah siap?" Tanya penghulu.

"Insyaallah, siap pak"

"Bagaimana para wali dan saksi, apakah bisa dimulai?"

"Silahkan pak"

"Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau saudara Zen Arkana Mahendra bin Hendra Setiawan dengan Flory Zenetta Zaveer binti Indra Gunawan dengan maskawinnya berupa uang 16.750.000 dan seperangkat alat sholat dibayar tunai."

"Saya terima nikahnya dan kawinnya Flory Zenetta Zaveer binti Indra Gunawan dengan maskawinnya yang tersebut, tunai."

"Bagaimana para saksi, sah?" Tanya penghulu.

"SAH"

Terdengar para orang di ruangan tersebut mengucapkan rasa syukur. Suara itu terdengar jelas di telinga Flo yang masih berada di kamarnya. Tanpa sengaja air matanya menetes dan hanya ucapan rasa syukur yang bisa ia panjatkan ditengah rasa bahagia, haru , deg-degan yang bercampur.

Tok, tok, tok......(Suara pintu yang diketuk).

"Iya, masuk"

"Nak, selamat yah kamu sudah resmi jadi istri dari seorang Zen. Kamu harus berbakti dan hormat pada suamimu. Karena surgamu sekarang ada di suamimu bukan lagi mama atau papa. Jadi istri yang penurut dan Sholehah yah nak. Mama lercaya padamu" Nasehat dari mamanya sembari memeluk sang anak yang sudah resmi berubah status menjadi seorang istri.

"Iya ma, makasih yah udah rawat dan sayangin Flo sejak masih dalam.kandungan hingga saat ini. Flo sayang sama mama" ucapnya diiringi air mata bahagia.

"Sudah-sudah, jangan nangis nanti make up-nya luntur loh. Ayo kita trun nak, Zen dan orang lainnya sudah menunggumu dibawah"

"Baik ma"

Mereka berdua berjalan menuju ruang akad. Flo yang sedari tadi hanya bisa menunduk sambil di iringi oleh mamanya. Sesampainya ia di ruang tamu, salah satu matanya menangkap sorotan mata dari seseorang yang saat ini telah menjadi suaminya. Dia adalah Zen Arkana Mahendra.

"Masyaallah, cantik" ucapan itu lolos dari mulut seorang Zen.

"Duduk disini nak" pintah mama Zen. Flo pun berjalan mendekati tempat duduk Zen dan duduk tepat disamping Zen yang masih pangling dengan aura Flo yang sangat kuat.

"Silahkan jabat tangan suamimu dan Zen silahkan cium kening istrimu nak"

Flo yang masih malu ditambah lagi rasa deg-degan yang menyelimuti tubuhnya. Tangannya gemetaran saat tangannya mulai mendekat menyentuh tangan dari suaminya. Tangannya ia tarik ulur, hingga akhirnya....

"Nih tangan gue, jangan Tremor yah istriku" ucapnya menekankan kata istri.

Tangannya sudah saling berjabat, tinggal giliran Flo untuk mencium tangan suaminya sebagai tanda baktinya. Semua orang bersorak bahagia dan tak sedikit yang meledek keduanya.

"Eheeemmm, cieee yang udah sah nih. Udah nggak single lagi nih"

"Iyanih, sekarang udah berduaan. Jangan malu-malu lagi dong kan udah halal"

Sahut satu per satu keluarga keduanya. Kedua mempelai hanya bisa menunduk malu mendengar ledekan itu. Pasrah, malu, deg-degan dan bahagia meliputi keduanya. Selama ini mereka hanya mementingkan pendidikan dan tidak mempermasalahkan perihal jodohnya, mau datangnya cepat atau lambat mereka menjalani semuanya dengan ikhlas. Hingga akhirnya hari ini mereka berdua SAH berganti status. Rencana Allah SWT memang sangat misteri. "Allahu A'lam".

*****

Acara sakral itupun selesai, para orangtua dan keluarga satu persatu meninggalkan tempat acara. Hingga tinggallah hanya mereka berdua yang diselimuti rasa canggung yang berkepanjangan. Tak ada satu pun yang membuka suara hingga Zen memulainya.

"Hmmmm, koper Lo dimana?"

"Ehhh, koper aku masih dimobil"

"Kasi kunci mobil Lo ke gue, sekarang"

"Kamu mau ngapain? Mau nyolong mobil yah?"

Plakkk....(Zen pun menyentil dahi Flo, tapi tenang nggak keras kok gaiss"

"Duhhh, kok di sentil sih?"

"Duhh, Kik di sintil sih? Jelaslah gue sentil, orang otak Lo lalod banget" Ulang Zen dengan nada mengejek.

"Lah?"

"Hey, Flory. Gue minta kunci mobil buat ngambilin koper Lo yang masih disana. Emang Lo nggak capek apa? Gue udah niat baik yah buat bantuin Lo sebagai istri biar Lo nggak repot lagi" Tegas Zen.

"Oalah,, bilang dong dari tadi"

"Bukan nggak mau bilang tapi emang otak Lo lalod Mulu"

"Kan sama kamu doang otak aku kayak gini" ucapnya sembari ditemani dengan cengiran khasnya yang menampilkan gigi gingsulnya.

"Busett, senyum itu manis banget" ucap Zen dalam hati.

"Yaudah ini kuncinya"

"Gitu dong"

Zen pun meninggalkan Flo dan berjalan menuju mobil untuk mengambil koper Flo. Flo yang ditinggalkan, berjalan menuju kamarnya untuk beristirahat.


📌📌Jangan lupa Vote,komen dan share biar author semangat buat ceritanya.

Makasih🙏🌼

~awput

Flo dan Zen (ON GOING)Where stories live. Discover now