Part 11

386 29 3
                                    

Seminggu setelah acara lamaran yang memberikan kesan luar biasa bagi 2 insan yang akan disatukan dalam tali suci pernikahan sedang berada di salah satu mall terbesar dikota itu. Tujuan mereka berdua adalah untuk memilih barang-barang untuk hantaran di hari H. Etsss, mereka tidak hanya berdua yah, tapi keduanya di temani oleh mama Flo.

Tibalah mereka di salah satu toko perhiasan untuk memilih cincin nikahannya. Flo terlihat begitu antusias memilih satu persatu cincin yang berjejeran di dalam lemari kaca. Flo tertarik pada salah satu cincin yang begitu simple tapi elegan. Cincin yang diatasnya terdapat satu berlian dengan ukuran sederhana.

"Ma, cantik nggak?" Tanya Flo pada mamanya.

"Iya Flo cantik kok, apapun yang kamu pake selalu cantik di mata mama"

"Hmmm, jelas cantik lah kan dia nanya mamanya. Yakali mamanya bilang jelek. Bahaya nih nanti kalau gue ngejek si bocil itu dan mamanya denger, bisa abis gue. Secara kan di mata mamanya Flo yang paling cantik." Timpalnya dalam hati.

"Gimana Zen, bagus kan" Tanya mama Flo pada Zen.

"Ehhhh, iya ma cantik banget kok. Apasih yang nggak cantik buat Flo" Ucapnya walaupun dalam hati nggak ikhlas.

" Nih orang tulus ngucapin apa enggak sih. Curiga akutuh" Ucap Flo dalam hatinya.

"Yaudah itu aja Flo" pintar mamanya.

"Oke mah. Terus untuk Zen, cincinnya yang mana?"

"Iya yah? Kamu maunya yg mana Zen?" Tanya mama Flo.

"Zen ngikut aja mah, terserah kalian aja bagusnya yang mana"

"Kalau aku sih cincin tabung elpiji juga bagus buat kamu" ucap Flo.

"Busettt, nih bocil kalau ngomong kagak mikir. Yakali seorang Zen make cincin tabung elpiji di hari nikahannya, mau di taro mana muka gue yang cakep gini" timpalnya dalam hati.

"Kok gitu sih Flo, yakali suami mu make cincin tabung elpiji"

"Lagian mah, orang ditanya malah jawabnya ngikut aja. Yaudah pke itu aja biar hemat"

"Maaf yah Tante sebelumnya (sambil menangkupkan tangannya di depan dada). Flory Zanetta Zaveer, masa Lo tega suami Lo make gituan. Jan sampai tamu undangan nyangkanya gue tukang tabung elpiji yang salah tempat. Tega emang Lo jadi istri"

"Ehhh, istri-istri. Kita belum sah yah masih calon istri, ingat itu. Selagi masih belum sah aku mau puas-puasin ngatain kamu"

"Ohh jadi gitu, okelah. Tapi tunggu nanti kalau Lo udah sah jadi istri gue, gue bakalan balas perlakuan Lo yang tega gini ke gue. Gue bisa lebih jail dari Lo" ancamnya.

"Ohh yah? Kita lihat aja pak CALON SUAMI"

"Deall" ucap Zen.

"Yaa Allah, kalian ini kayak lagi mau adu panco aja. Nggak ada balas-membalas. Ingat yah ikatan kalian nanti itu bukan lagi ikatan yang biasa tapi lebih dari biasa. Awas aja kalau diantara kalian masih kayak gini, mama bakalan bertindak dan hukum kalian berdua. Ingat itu" Ancam mama Flo.

"Kok mama ikut-ikutan sih?"

"Pokoknya awas aja kalau kalian bgitu. Ingat Zen, mama akan hukum kamu loh yah secarakan kamu pemimpinnya"

"Gini amat nasib gue. Ujung-ujungnya yang salah tetap laki." Ucapnya dalam hati.

"Rasain loh, makanya jangan balas-balas" celetuk Flo.

"Dengan ini saya mengatakan saya mengalah dari 2 orang cewek di hadapan saya. Kalau cowok salah, Cewek yang benar. Kalau cewek salah, cowok yang lebih salah"

"Hahahah" Flo dan mamanya tertawa mendengar penuturan seorang Zen Arkana Mahendra.

Zen pasrah dengan semuanya.....

📌📌Jangan lupa Vote,komen dan share biar author semangat buat ceritanya.

Makasih🙏🌼
~awput

Flo dan Zen (ON GOING)Место, где живут истории. Откройте их для себя