Part 14

428 32 1
                                    


"Zen, Lo jadikan datang ke event perusahaan Mega Group?" Tanya Reno.

"Insyaallah, gw jadi"

"Jangan lupa bawa bini Lo yah"

"Nggak tau deh, dia mau ikut apa kagak soalnya dia sibuk buat ujiannya"

"Bujuklah, masa sih Lo nggak punya gandengan datang ke event itu? Udah nikah juga tapi kayak nggak punya bini, sengsara banget nasib Lo"

"Gw usahain, lihat aja entar"

"Gw tunggu yah bro sama Bu bos datang sentar malam"

"Emmm" jawab Zen dengan singkat.

Setelah obrolan dengan Reno, Zen kemudian mencari nomor telpon Flo untuk menghubungi istrinya itu.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumussalam. Iya kamu kenapa Zen?"

"Gw mau kasih tau Lo kalau bentar malam ada acara perusahaan. Lo bisa ikut?"

"Nggak tau sih soalnya 2 hari lagi aku ujian nasional"

"Jadi Lo nggak bisa?"

"Nggak tau, aku belum bisa pastiin"

"Yaudah kalau Lo nggak mau, gw punya banyak kok temen cewek yang bisa diajak dampingin gw"

"Kok gitu? Nggak boleh yah. Dasar buaya cap kakap. Udah nikah, udah punya istri masih aja punya simpanan betina lain" ngomel Flo dari sambungan telpon.

"Kan Lo yang nggak bisa nemenin gw yaudah gw ajak yang lain aja. Daripada gw jalan sendiri"

"Apa-apaansih kamu Zen. Yaudah kalau kamu maunya gitu, nggakpapa. Lakuin aja"

"Oke makasih atas pengertiannya nona Flo"

"Ishhh nyebelin banget sih jadi orang. Istri kalau udah bilang gitu berarti suami harus peka, lah ini malah menjadi-jadi" timpalnya dalam hati.

"Terserah anda!!!. Kalau begitu aku mau izin juga kalau sore ini mau ke mall sama kazayn teman aku yang ganteng dan cool itu loh"

"Nggak diberi izin!!" Ucap Zen dengan tegas dibalik panggilan.

"Apa-apaansih nggak ngizinin, orang cuman mau jalan refreshing kok dihalangin. Mau kalau istrinya stress? Atau gila? Biar kamu bisa nikah lagi gitu?"

"Mau kamu stress atau gila kek, gw nggak urus. Intinya nggak gw izinin Lo keluar rumah kecuali dengan suami Lo sendiri"

"Jangan egois dong jadi orang. Masa kamu boleh aku enggak?"

"Kan Lo duluan yang nggak bisa nemenin gw, yaudah gw ajak yang lain. Andaikan Lo tadi bilang bisa nemenin, gw juga nggak bakalan ajak cewek lain lah"

"Kamu mah gitu, orang bilangnya belum tau. Nyebelin banget kamu Zen jadi suami. Udah nyebelin, nggak peka, egois pula"

"Makanya kasi kepastian dong biar gw nggak ngajak para simpenan betina yg masih dikurungin"

"Simpenan maksud kamu? Aku laporin mama baru tau rasa kamu yah"

"Gini nih anak mama, tukang ngadu."

"Lagian kamu sih"

"Yaudah daripada kita berdua debat kek gini mending Lo pastiin dulu deh. Bisa nggak Lo temenin gw atau enggak?"

"Iya-iya aku temenin" jawabnya tanpa pikir panjang lagi.

"Oke" jawab Zen dengan singkat namun sebenarnya hatinya sedang berbunga karena taktik yang ia mainkan berhasil. Akhirnya Flo bisa nemenin dia ke event itu. Zen hanya gengsi dan tak mau mengakui perasaannya. Walaupun sudah hampir 2 bulan pernikahannya, namun tak ada yang terlalu berubah secara signifikan. Namun, untungnya perasaan satu sama lain terdapat peningkatan walaupun keduanya masih sama-sama gengsi mengakui.

"Gitu doang jawabnya? Dasar manusia kayu"

"Emang Lo mau gw jawab apa?"

"Bye" Flo mematikan sambungan telpon itu. Ia sepertinya sudah sangat kesal dengan Zen yang amat kaku dengan dirinya.

"Dasar bocil masih labil" ucap Zen sambil menggelengkan kepalanya memikirkan istrinya itu.

******

Pukul 20.00 mereka berdua telah tiba di event tersebut dengan balutan busana yang sangat serasi. Para sebagian tamu memandangi keduanya dengan rasa kagum. Pasangan muda yang terlihat serasi itu berjalan bersamaan dengan Flo yang mengenakan gamis berwarna biru serta hijab pashmina yang sangat pas di muka seorang Flo. Sedangkan, Zen mengenakan setelah jas yang senada dengan Flo. Zen terlihat sangat cool dan aura CEOnya begitu terpancar (matahari kali yak😂).

"Halo pak Zen, senang bertemu dengan anda" ucap pak David yang merupakan salah satu kliennya.

"Halo pak, kabar baik" keduanya saling bersalaman.

"Alhamdulillah kalau pak Zen kabarnya baik. Jadi, gimana nih pak apakah pak Zen tertarik dengan tawaran saya yang 2 bulan lalu?"

"Maaf pak David, sepertinya saya tidak bisa menerima tawaran bapak soal itu karena saya sudah menikah. Kenalin pak ini istri saya" ucap Zen sambil merangkul pinggang istrinya untuk dikenalkan pada salah satu kliennya. Flo yang mendapat perlakuan tiba-tiba itu hanya bisa tersenyum manis dihadapan klien Zen walaupun hatinya sudah tak karuan di dalam sana.

"Flo pak" ucapnya memperkenalkan dirinya sambil menangkupkan tangannya di depan dada.

"Cantik juga istri kamu Zen"

"Makasih pak atas pujiannya terhadap istri saya yang memang cantik ini"

"Duhhh bisa-bisanya Zen bilang gitu. Hati dan jantung aku udah over love sekarang. Tolong siapapun sekarang yang bisa dengerin aku, tolong bujuk hati aku yang sudah tidak karuan ini" monolognya dalam hati.

"Langgeng yah pak dengan pernikahannya walaupun kita belum bisa jadi mertua dan menantu"

"Iya pak, mungkin ada pria yang lebih baik dari saya pak yang cocok untuk putri bapak"

"Semoga yah. Yaudah saya ke sana dulu yah pak Zen" pamitnya.

"Silahkan pak"

Flo yang mendengar pembicaraan itu secara cepat melepaskan dirinya dari rangkulan Zen. Flo tidak nyaman di kondisi seperti ini. Zen yang melihat pergerakan Flo untuk lepas dari rangkulannya, memulai ide jahilnya. Zen kemudian mengeratkan rangkulannya pada pinggang Flo.

"Zen lepasin"

"......" Tak ada suara dari mulut Zen.

"Zen, lepasin. Aku malu dilihat banyak orang. Zen ayolah, kali ini aja kamu dengerin aku" ucapnya memohon.

"Gini aja. Kalau Lo diam aja disini nggak akan ada orang yang lihatin. Toh kita juga udah halal. Salahnya Dimana coba?"

"Iya juga sih" jawabnya dalam hati.

" Tapi Zen aku nggak biasa diginiin, malahan nggak pernah kecuali sama papah"

"Yaudah dibiasain sama gw"

"Nggak bisa Zen, aku malu"

"Jangan malu nanti Lo dilihatin banyak orang. Kan Lo risih"

"Tapi lepasin dulu tangannya Zen"

"Enggak"

"Kamu mah"

"Gini aja yah ISTRIKU"

"Yaa Allah tolong Flo sekarang. Jantung dan hatiku udah nggak baik-baik aja. Baper akutuh diginiin" ucapnya dalam hati. Flo pun mengalah dan hanya bisa pasrah pada seorang Zen Arkana Mahendra.

📌📌Jangan lupa Vote,komen dan share biar author semangat buat ceritanya.

Makasih🙏🌼

~awput

Flo dan Zen (ON GOING)Where stories live. Discover now