Part 10

465 30 11
                                    

Titik terbaik yang kita harapkan akan datang bila dilakukan dengan keikhlasan

~Flory Zanetta Zaveer (Flo&Zen)

🌻🌻🌻

Setelah acara yang begitu menguras tenaga dan pikiran selesai, akhirnya Flo bisa bernapas legah. Rasa bahagia, sedih, deg-degan bercampur aduk dalam satu moment yang sangat berkesan seumur hidup Flo dan Zen. Semuanya dimulai dari pertemuan yang tidak disengaja dan berujung pada takdir yang menyatukan. Rencana Tuhan memang tak ada yang tau.

"Akhirnya aku bisa istirahat malam ini" Ucap Flo.

Flo melangkahkan kakinya menuju kamar mandinya untuk membersihkan tubuhnya yang sedari tadi menggunakan gaun lamaran. Kurang lebih 1 jam, Flo sudah selesai dengan ritual bersih-bersihnya dan melaksanakan kewajibannya kepada Sang Pencipta-Nya. Ia pun berjalan menuju kasur, tempat ternyamannya untuk beristirahat menghilangkan penat.

"Yaa Allah, semoga semuanya diberikan kelancaran hingga hari H dan keberkahan di setiap langkah yang kami ambil. Jadikanlah hamba sebagai wanita yang bisa menjaga Marwah dan Izza sebagai wanita muslimah". Tuturnya dalam seuntaian do'a menjelang tidurnya.

Flo yang sangat lelah, akhirnya tertidur lelap dalam mimpinya. Semua doa dan harapan yang di harapkan berharap dikabulkan oleh Sang Pencipta.

*****

Seorang lelaki berusia 23 tahun sedang termenung diatas rooftop kamarnya. Peristiwa hari ini adalah peristiwa dan langkah besar yang ia ambil untuk hari kedepannya. Dia bukan lagi seorang laki-laki yang hanya memikirkan dirinya sendiri tapi tanggung jawabnya nanti akan bertambah ketika ia sudah sah menjadi seorang suami dan kepala keluarga.

"Bismillah, lancarkan Yaa Allah" ucapnya sambil mengusap kedua wajahnya yang terlihat lelah.

Ia menyeruput secangkir kopi panas yang telah dibuatnya sendiri. Sensasi dingin dengan tambahan secangkir kopi memberikan efek yang relax untuk seorang Zen. Zen bukankah tipe lelaki yang senang nongkrong di luar rumah tapi ia lebih menyukai menghabiskan waktunya dengan tumpukan dokumen yang selalu setia menemaninya. Walaupun hal itu membuat kepalanya pening namun, hal tersebut sudah menjadi kebiasaan yang ia senangi. Menggeluti pekerjaan di bidang bisnis tak membuat seorang Zen lupa dengan kewajibannya sebagai ummat Islam. Dan hal itu sudah ditanamkan oleh orangtuanya sejak ia masih kecil.

Saat nikmatnya menyeruput secangkir kopi, tiba-tiba sekilas bayangan terlintas dalam pikirannya. Seorang wanita muda yang memiliki paras imut. Wanita itu adalah Flo, seseorang yang baru saja ia lamar dan akan menjadi teman hidupnya yang akan menemani hari-harinya dalam ibadah terpanjang.

"Manis, lucu, gemesin" ucap Zen. 3 kata yang lolos dari mulut seorang Zen.

"Apaan sih gue, bayangin bocil itu. Tapi kalau dilihat-lihat emang bener sih. Tapi ngeselin juga tuh bocah. Benar-benar yah yang namanya jodoh nggak kemana, buktinya gue sama si bocah itu. Ketemunya karena nggak sengaja tapi endingnya malah jadi jodoh."

Sebuah senyum tulus terpahat jelas di bibir seorang Zen. Walaupun gengsi mengatakan tapi dalam hatinya ada sesuatu yang berbeda. Bukan Zen namanya kalau mengakui hal itu. Dia memiliki 1001 alasan untuk membantah tapi gerak-geriknya dapat mewakili semuanya.

Reno is Calling.......📞

"Zen gimana hati Lo? Udah seneng kan?"

"Paansih Lo. Nggak ada topik lain apa?"

"Sewot banget sih Lo jadi orang. Lo tu barusan aja ngelamar anak orang, udah sewot aja"

"Lo tuh yang mulai duluan"

"Lah salah gue apa coba? Orang cuman nanya gitu doang, sensi banget sih jadi cowok. Lu pms yah?"

"Ngada-ngada Lo. Lo kira gue cowok apaan? Gue jitak pala lo"

"Santai bro, calm. Kalau Lo gini terus, gue yakin istri Lo nanti bakalan ninggalin Lo dengan gaya bicara Lo yang nggak ada obatnya kayak gini"

"Ehhh sembarangan Lo ngomong. Awas yah Lo kalau Lo berani ganggu dan ngehasut istri gue nanti. Gue bakalan pecat Lo dari kantor"

"Calm bro. Makanya jangan gitu banget dong jadi cowok. Tapi gue lihat-lihat Lo udah akrab sama si Flo. Lumayan buat pdkt kan yah. Secara kan Lo orangnya kaku banget kalau soal cewek"

"Berhenti nggak Lo, gue tutup nih telpon Lo dan plus gue pecat Lo Sekarang juga. Mau nggak?"

"Buset, jangan dong. Kita kan sohib bro. Gue cuman pengen ngingetin Lo, jangan sampai Lo kehilangan cewek seperti Flo. Karena menurut feeling gue, Flo itu cewek yang kalau udah cinta dan sayang sama seseorang, dia bakalan sepenuh hati ke orang itu. Tapi...." Ucapan Reno terpotong.

"Tapi apa?" Tanya Zen balik.

"Tapi jangan sampai Lo sekali-kali nyakitin hatinya karena dia tipikel cewek yang nggak mudah di bujuk dan sekali kepercayaannya di hancurin maka benteng pertahanannya pun akan sulit Lo taklukin lagi seperti semula. Percaya sama gue"

Zen yang mendengar ucapan Reno, mencerna kata per kata ucapan tersebut.

"Dan satu lagi, jangan terlalu cuek dan gengsian. Kalau suka bilang suka, kalau cinta bilang cinta jangan dipendam apalagi disembunyiin. Ungkapin aja"

"Emmm. Gue matiin"
panggilan terputus.....

📌📌Jangan lupa Vote, komen dan share biar author semangat buat ceritanya 🙏

Salam

~awput (awanputih)

Flo dan Zen (ON GOING)Where stories live. Discover now