Part 13

458 38 0
                                    

"Hari baru, awal baru dan status baru. Selamat menikmati wahai jiwa dan raga yang serba baru"
~awanputih✨✨

*****

Status baru yang disandang Flo sebagai istri dari seorang CEO muda yang berumur 23 tahun yaitu Zen Arkana Mahendra. Tak ada yang tau alur kehidupan dan tak ada yang tau juga dengan siapa kita akan bersama. Karena yang menemanimu sekarang belum tentu akan menjadi garis takdirmu yang tertulis di lauhul Mahfudz. Terbukti, dari Flo yang sebelumnya tak pernah menyangka bahwa dirinya akan menikah dengan pria yang ia temui tanpa sengaja.

"Kamu tidur dimana?" Tanya Flo.

"Yah di kamarlah yakali di bawah kolom jembatan"

"Santai dong, jangan ngegas. Bentar meledak loh bahaya, nanti kebakaran"

"Udah tau kalau orang tidur dikamar, elo, malah nanya lagi"

"Maaf, kan aku nanya doang. Emang salah?"

"Jelas salahlah Flo"

"Skarang gue tanya balik sama Lo. Lo tidur dimana?"

"Di kamarlah Zen"

"Nah itukan jawaban Lo sama. Mending nanya yang berbobot aja deh, malaes gue ladenin pertanyaan yang nggak penting gini"

"Ini penting yah Zen. Jadi kita berdua tidur dalam satu kamar gitu?"

"Iya ISTRIKU"

Jantung Flo sudah berdisko ria, ucapan Zen membuat sebuah senyum terukir tipis di wajahnya.

"Ehhhh, kok gitu?"

"Yaitalah kan kita udah nikah, walaupun Lo masih bocil tapi gue udah nikahin Lo"

"Hmmmm, jangan bilangin bocil dong. Kan aku punya nama"

"Lo emang punya nama tapi gue suka manggil Lo dengan sebutan itu"

"Yaudah nggak papasih cuman jangan sampai orang lain ngira kalau kita jalan berdua terus kamu manggil aku bocil, orang lain malah ngira kamu itu om aku"

"Bisa juga yah Lo balikin jawaban gue"

"Rasain, emang enak dibalikin" ucap Flo dalam hatinya.

"Daripada Lo berdiri di situ Mulu, mending Lo tidur deh"

"Oke, aku juga udah capek banget"

"SILAHKAN ISTRIKU" Tolong jantung Flo sedang tidak baik mendengar ucapan Zen barusan.

Flo pun berjalan menuju ranjang king size dan meletakkan sebuah guling sebagai perantara diantara mereka berdua. Flo kemudian berbaring dan kantuk pun mulai datang menghampirinya.

Zen yang melihat Hal itu, hanya bisa tersenyum simpul. Ia tak percaya bahwa sekarang dirinya telah menjadi seorang suami dari seorang Flo. Walaupun usianya dengan Flo terpaut 5 tahun tapi hal itu bukan penghalang perihal jodoh.

Zen pun beranjak dari tempat duduknya dan bersiap-siap untuk tidur. Zen yang melihat sebuah pembatas berupa bantal guling hanya bisa pasrah dengan kelakuan istrinya yang sering ia panggil bocil.

*****

Flo membuka mata. Suara adzan mulai berkumandang di penjuru kota. Ia pun langsung menegakkan posisi duduknya dan menoleh ke sekelilingnya. Dilihatnya seseorang pria yang tak lain dan tak bukan adalah Zen. Ia tak habis pikir bahwa sekarang statusnya sudah menjadi seorang istri. Ia kemudian berjalan menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu untuk menunaikan sholat subuh. Tak lupa pula ia membangunkan Zen dari tidur nya.

" Zen, Zen ayo bangun udah masuk waktu subuh. Bangun Zen" sambil mengguncangkan badan Zen.

"Emmmm" jawab Zen yang masih dalam keadaan kurang sadar.

"Bangun Zen, bangun"

"Iya,iya bawel deh kamu jadi istri"

"Kalau nggak bawel bukan cewek namanya"

"Alasan kamu sangat bagus" Zen bertepuk tangan buat Flo.

"Jelas dong" ucap Flo.

Mereka berdua pun melaksanakan sholat subuh berjamaah untuk pertama kalinya.

Jam telah menunjukkan pukul 08.00. Zen dan Flo telah berniat untuk ke supermarket membili barang-barang dapur dan keperluan lainnya. Flo yang telah rapi dengan balutan gamis dan jilbab pashmina yang sangat pas di wajahnya membuat Flo begitu serasi dengan pakaian yang ia kenakan. Zen hanya bisa mengagumi istrinya namun gengsi untuk mengucapkannya.

"Masuk mobil" pintah Zen.

"Iya-iya"

Mobil itu pun melaju menuju supermarket yang ada di kota itu. Tak ada obrolan selama perjalanan, yang ada hanya rasa canggung diantara mereka. Kurang lebih 15 menit, mereka telah tiba di tempat tujuan.
Keduanya memasuki supermarket dan mengambil satu stroller belanjaan.

"Jaga jarak 50 cm" ucap Flo pada Zen.

Zen yang mendengar hal tersebut mengerutkan dahinya dan tak percaya terhadap ucapan Flo barusan.

"Lo kenapa sih bocil? Jaga jarak, jaga jarak. Nggak ada jaga jarak" ia kemudian mendekat ke Flo. Flo yang melihat itu menjauh dari Zen.

"Kok Lo menjauh sih? Mau durhaka Lo?"

" Jangan bawa-bawa durhaka dong. Terserah aku dong"

"Sekarang Lo bukan lagi wanita Singel yah, ingat Lo udah punya suami"

"Pokoknya jangan mendekat, jaga jarak"

"Kalau gue nggak mau?"

"Harus mau"

"Terserah gue dong"

"Bodoamat" Flo kemudian melanjutkan langkahnya mencari bahan-bahan dapur yang ia butuhkan diikuti Zen disampingnya.

📌📌Jangan lupa Vote,komen dan share biar author semangat buat ceritanya.

Makasih🙏🌼

~awput

Flo dan Zen (ON GOING)Where stories live. Discover now