54. UNDANGAN

59.3K 4.4K 256
                                    

“Stop Comparing Your Self With People.”
Kamu hebat dengan cara kamu sendiri. Tidak peduli seberapa banyak yang membaca dan menyukai tetaplah menulis, karena menulis hanya pelampiasan, tapi itu lebih baik daripada memendam perasaan.


Boro-boro beda agama, ini yang seiman aja beda lebarannya😅😅

Ada yang udah lebaran??

Btw, aku masih besok Sabtu wkk

Langsung baca aja yukk jangan lupa vote dan komentarnya!!

Typo? Tandai

Happy Reading🔥🔥

Tidak ada kegiatan yang berarti hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak ada kegiatan yang berarti hari ini. Setelah menghabiskan makan siangnya Gaby berniat untuk membersihkan apartemen milik Alfa yang mirip kandang ayam. Begitu berantakan, kotor dan bau. Namun dengan bodohnya ia baru menyadari hal itu setelah 6 bulan lebih lamanya tinggal di sana.

Nimu, kucing kecil miliknya yang sengaja ia bawa dari rumah dua hari yang lalu mengekor di bawah kakinya. Mengikuti kemana saja kakinya melangkah, sedangkan si pemilik apartemen tengah sibuk entah sedang apa di dalam kamar. 

“Alfa,” panggil Gaby lantang dari luar kamar.

Perempuan itu ingin memasang pengharum ruangan agar apartemennya tidak pengap. Namun karena posisinya sedang berbadan dua membuatnya tidak bisa bergerak dengan bebas.

“Hm?”

Si pemilik nama datang tidak lama setelahnya dengan pandangan mata yang tidak lepas dari gadget di tangannya.

“Pasangin ini biar ruangnya wangi,” suruh Gaby sambil menyodorkan bungkusan plastik berwarna biru.

“Bentar-bentar ini lagi seru kamu taruh aja di meja nanti aku pasang.” Alfa menunjuk meja di depannya tanpa mengalihkan pandangannya. Dan tanpa pemuda itu sadari sikap juga ucapannya membangunkan beruang dari hibernasinya.

“Jadi sekarang game lebih penting daripada aku?” Gaby berkacak pinggang menatap Alfa tajam. “Mau nanti malam tidur di luar, hm?”

Mendengar ancaman Gaby buru-buru Alfa mengantongi ponselnya ke dalam saku celananya kemudian menyengir tanpa dosa.

“Bercanda sayang gitu aja baper,” kata Alfa kemudian. “Sini pengharumnya.”

Gaby memutar bola matanya malas. “Nggak lucu.”

Alfa terkekeh, cowok itu menunduk kemudian berbisik tepat di samping telinga Gaby. “Nggak usah ngambek nanti jelek mukanya.”

“TERSERAH!”

Perempuan itu berbalik meninggalkan Alfa setelah memberikan pengharum ruangan. Ia memilih beristirahat sebentar karena pinggangnya dari kemarin rasanya pegal sekali membuatnya tidak nyaman melakukan kegiatan apapun.

ALFA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang