39. NASEHAT MAMA

72.7K 4.6K 133
                                    

“Stop Comparing Your Self With Other People.”
Kamu hebat dengan cara kamu sendiri. Tidak peduli seberapa banyak yang membaca dan menyukai tetaplah menulis, karena menulis hanya pelampiasan, tapi itu lebih baik daripada memendam perasaan.


Jangan lupa vote biar tembus 1,5k update kilat!

Typo? Tandai gaes

Happy Reading🔥🔥

Alfa meringis merasakan perih di sudut bibirnya saat jemari tangan Gaby kembali menekan lukanya dengan kapas berisi obat merah sedikit kuat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alfa meringis merasakan perih di sudut bibirnya saat jemari tangan Gaby kembali menekan lukanya dengan kapas berisi obat merah sedikit kuat. Sedangkan wanita itu tidak henti-hentinya mengomel menyalahkan dirinya mengenai ini dan itu terhadapnya.

“Aku kan udah bilang jangan suka bolos sekolah ngeyel banget sih,” protes Gaby menatap galak lelaki di depannya.

Dengan kesal Gaby menekan kapas di tangannya lebih kuat sampai Alfa mengaduh kesakitan merasakan perih di lukanya.

“Ini juga kenapa bisa sampe kayak gini? Berantem sama siapa lagi?”

Alfa mencoba bersikap tenang, dan selanjutnya membuka suara. “Gue tadi udah niat masuk kelas sayang, cuma gara-gara si Galang sialan ngajak ketemuan ya udah gue ladenin aja.”

“Galang?” Gaby membeo sambil mengganti kapasnya dengan yang baru kemudian beralih mengobati kening Alfa yang sedikit membiru.

Ais, pelan-pelan sayang. Lo niat ngobatin gue apa gak sih?” protes Alfa sangat tersiksa.

Gaby mendengus sebal, tidak peduli dengan segala protesan dari mulut Alfa. Ia tetap melanjutkan kegiatannya hingga selesai lalu ketika ia hendak berdiri untuk mengembalikan kotak obat ke tempat semula sebuah tarikan terasa di ujung kaosnya.

Gaby memang sudah berganti pakaian hanya dengan kaos oversize panjang hitam dan celana legging. Sedangkan Alfa masih berseragam lengkap dipadukan dengan hoodie abu-abu kebanggaan Lion.

“Apalagi?” Gaby menoleh ke belakang, mendapati wajah suaminya tersenyum lebar padanya.

“Obati lagi bibir gue masih sakit,” ujar Alfa dengan wajah memelas.

Gaby mencebikkan bibirnya sebal kemudian kembali duduk. “Sini aku lihat perasaan lukanya tadi udah kering.”

“Kalau obatnya cuma Betadine doang mah sampai besok juga nggak bakal sembuh,” ujar Alfa lirih di saat
Gaby fokus memperhatikan luka-lukanya.

“Terus kamu maunya di obatin pake apa? Pake salep katanya bau, pake Betadine nggak bakal sembuh, aku tuh bingung nurutin keinginan kamu yang aneh-aneh.” Gaby menggulirkan bola matanya menatap jengah manusia di hadapannya.

Cowok dengan hoodie abu-abu itu tersenyum. Mengarahkan jari telunjuknya pada bibir pink Gaby kemudian menunjuk bibirnya sendiri. “Minta kiss itu obat—”

ALFA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang