45. GREGET UDAH NGEBET

102K 4.9K 302
                                    

Stop Comparing Your Self With Other People.”
Kamu hebat dengan cara kamu sendiri. Tidak peduli seberapa banyak yang membaca dan menyukai tetaplah menulis, karena menulis hanya pelampiasan, tapi itu lebih baik daripada memendam perasaan.

Seperti biasa harus tembus 1,5k dulu baru update kilat🔥🔥

So..., mari kencengin vote dan komentar kalian para Alfalovers💞💝💕💙💖💛🧡💗

Typo? Tandai aja

Happy reading

Bulan purnama yang terlihat jelas di langit malam masih bersinar terang meski jam sudah menunjukkan pukul tiga pagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bulan purnama yang terlihat jelas di langit malam masih bersinar terang meski jam sudah menunjukkan pukul tiga pagi. Dan banyaknya bintang yang bertaburan menghiasi awan perlahan mulai hilang ketika waktu terus berputar. Namun hal itu sama sekali tak membuat kedua insan yang masih terjaga di kamar bernuansa biru muda untuk segera mengakhiri aktivitasnya.

Headboard yang berada di atas kepalanya terasa sedikit keras, membuat Gaby tanpa sadar mengernyit dan menyadarkan Alfa jika ia terganggu sama sekali tidak nyaman di tempatnya. Cowok itu menghentikan sejenak kegiatannya walaupun bibirnya masih tetap bersentuhan dengan bibir Gaby hanya saja tak saling bergerak.

Gaby dengan cepat memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menarik napasnya dalam-dalam. Ia bahkan bisa mencium dengan jelas aroma mint yang menguar kuat dari bibir suaminya.

Alfa mengambil bantal lalu menaruhnya di atas kepala Gaby agar tidak terbentur kembali. “Angkat kepalanya bentar,” titahnya yang langsung di turuti oleh sang istri.

“Sekali lagi, ya? Biar di sini cepet muncul jagoan aku,” lanjut Alfa sambil mengusap perut datar Gaby naik turun menggunakan sebelah tangannya.

Perempuan itu berdecak. Mulutnya ingin menolak tapi tubuhnya selalu memberikan respon yang berbeda setiap kali suaminya memberikan sentuhan-sentuhan yang menurutnya sangat menyiksanya.

“Aku capek Alfa pengen tidur. Kita udah main lebih dari lima jam masa kamu masih kurang sih?” Gaby mengerucutkan bibirnya seraya menahan tangan laki-laki di sampingnya yang mulai nakal.

Please, ini yang terakhir aku janji,” rengek Alfa seraya menciumi pipi Gaby berkali-kali.

Gaby memutar bola matanya. Benar kan apa dugaannya, cowok itu sekalinya perang seperti orang kesurupan. Tidak ada kata lelah padahal dari semalam sampai pagi buta dia benar-benar egois, tidak memberinya waktu istirahat barang sedetikpun. 

Bibir tipis Alfa beralih mendarat di leher jenjang Gaby, mengecupnya berulang kali lalu tiba-tiba menggigitnya. Membuat Gaby tersentak karena ulahnya.

“Astaga Alfa jangan buat tanda!” seru Gaby mencubit punggung telanjang Alfa. “Nanti kalau ada yang lihat gimana? Aku malu.”

ALFA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang