26. MASALAH BARU

70.5K 4.8K 334
                                    

Stop Comparing Your Self With Other People.
Kamu hebat dengan cara kamu sendiri. Tidak peduli seberapa banyak yang membaca dan menyukai tetaplah menulis, karena menulis hanya pelampiasan, tapi itu lebih baik daripada memendam perasaan.


Hi, i'm comeback!!

Alfa berjalan dengan gontai menuju ruang kelasnya setelah menyelesaikan hukumannya beberapa menit yang lalu di BK

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Alfa berjalan dengan gontai menuju ruang kelasnya setelah menyelesaikan hukumannya beberapa menit yang lalu di BK. Semalaman dia tidak bisa tidur karena terus memikirkan permintaan gila yang kedua orangtuanya inginkan.

Bagaimana bisa mereka memintanya untuk segara menikah padahal statusnya masih pelajar. Lulus SMA saja sebelum apa mereka pikir menikah itu lelucon?

“Sialan!”

Alfa meninju tembok dengan kasar saat dirinya kembali berang. Meluapkan segala emosi sampai tidak sadar jika semua orang yang ada di sana menoleh ke arahnya. Tak terkecuali Gaby yang saat itu tengah berdiri di depan mading ikut menoleh juga. Gadis itu sedikit cengo lalu memutuskan untuk melihat siapa yang berteriak seperti Tarzan di sekolahannya.

“Alfa?”

Kening Gaby mengkerut begitu tahu siapa pelakunya. Laki-laki itu menghadap ke tembok sambil menunduk dalam dengan kedua tangan yang saling bertumpu. Tidak ingin mati penasaran dia segera berlari menghampirinya.

Karena kesal Gaby pun menjewer telinga Alfa tanpa permisi. “Lain kali kalau mau cosplay—”

“Sakit anjing!”

Alfa berbalik, menyentak tangan orang yang seenaknya menyentuhnya tanpa izin. Satu hal yang dirinya tidak suka ketika sedang naik pitam.

Gaby terkejut, terlebih Alfa. Dia tidak menyangka akan kembali membentak gadis itu setelah kemarin berjanji padanya untuk tidak lagi berkata kasar. Tapi pada nyatanya?

“Anjing banget ya?” sindir Gaby menurunkan kedua tangannya yang semula memegangi dadanya karena kaget.

“Maaf,” sesal Alfa dengan suara lebih rendah dari sebelumnya.

Tidak mengindahkan permintaan maaf dari orang di depannya Gaby malah mendekat. Jemari tangannya bergerak maju ke arah seragam Alfa. Mengancingkan kembali seragam laki-laki itu yang terbuka seluruhnya.

“Orang gila bukan di sini tempatnya!” omel Gaby masih dilanda kesal. “Ini juga seragam kenapa sampai berantakan kayak preman?”

“Capek, yang.” Gaby tersentak pelan saat merasakan kepala Alfa tiba-tiba bersandar di bahunya. Bukan hanya itu dia juga merasakan tangan Alfa melingkar di pinggangnya begitu erat.

Sadar jika mereka menjadi bahan tontonan buru-buru Gaby mendorong pelan tubuh Alfa agar menjauh, namun cowok itu malah semakin mengeratkan pelukannya.

“Alfa, lo kenapa sih? Lepasin dulu ini kita di lihatin sama anak-anak tau,” kesal Gaby berusaha melepaskan diri.

ALFA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang