48. MUNGKINKAH?

70.7K 4.6K 301
                                    

Stop Comparing Your Self With Other People.
Kamu hebat dengan cara kamu sendiri. Tidak peduli seberapa banyak yang membaca dan menyukai tetaplah menulis, karena menulis hanya pelampiasan, tapi itu lebih baik daripada memendam perasaan.


Hi👋🏻👋🏻

Udah siap baca kelanjutannya??

Pokoknya harus rame haruss!!

Vote dan komen di setiap paragraf biar tambah seru dan kencengin juga targetnya 1,5k🔥🔥

Typo? Tandai

Happy Reading

Surya datang begitu cerah di awal bulan yang telah berganti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Surya datang begitu cerah di awal bulan yang telah berganti. Kini pasangan muda Alfa dan Gaby sedang heboh saat tahu jam sudah menunjukkan pukul tujuh lewat. Itu artinya mereka harus segera berangkat jika tidak ingin terlambat di hari terakhir mengikuti ujian nasional.

Ujian nasional?
Yes. Cepat bukan? Kemarin setelah berminggu-minggu di hadapkan dengan banyaknya permasalahan yang silih berganti menimpa pasutri muda itu, kini tinggal menghitung jari saja mereka hampir menyelesaikan masa SMA tanpa terasa.

Tak jarang hubungan mereka dipenuhi oleh keabsurdan tingkah keduanya di setiap harinya. Namun dengan kesadaran mereka masing-masing apapun hal yang terjadi mereka selalu menghadapinya bersama-sama. Tentunya dengan Alfa yang banyak mengalah pada sang istri.

Ayang!” teriak Alfa dari dalam kamar.

Cowok dengan seragam tidak di kancingkan itu berjalan tergesa mencari tasnya yang menghilang entah kemana. Padahal pulang sekolah kemarin ia jelas menaruhnya di atas sofa lalu kemana perginya sekarang? Diambil orang juga percuma kalau isinya cuma buku tulis sama pulpen yang tutupnya hilang.

Gaby datang setelah dirinya siap, sedangkan di hadapannya berdiri manusia dengan penampilan amburadul. Rambut acak-acakan, kancing seragam tidak terpasang, dasi menghilang, kaos kaki cuma sebelah, ada tempelan hansaplast di celananya. Inikah yang disebut pelajar?

“Astagfirullah, Alfa bisa gak sih kamu seminggu aja jadi anak baik? Sekarang udah siang kamu bukannya siap-siap malah nggak jelas gini,” omel Gaby pada Alfa yang selalu hoby membuatnya darah tinggi.

Perempuan itu berjalan mendekat lalu mengancingkan seragam Alfa dengan telaten. “Celana yang aku beliin kemarin mana? Ini kenapa malah pake celana jamet kayak gini?”

“Celana yang kemarin kotor makanya aku pake yang ini,” jawab Alfa sedikit menunduk saat jemari lentik Gaby mulai bergerilya di depan dadanya.

“Kotor dari mana orang kemarin aja aku cuci?” Gaby mendongak, menatap Alfa sejenak sebelum melanjutkan. “Ini rambut juga kenapa nggak sekalian—”

ALFA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang