35. GALANG

70.1K 4.7K 106
                                    

Stop Comparing Your Self With Other People.”
Kamu hebat dengan cara kamu sendiri. Tidak peduli seberapa banyak yang membaca dan menyukai tetaplah menulis, karena menulis hanya pelampiasan, tapi itu lebih baik daripada memendam perasaan.

Happy Reading🔥🔥

Jangan lupa vote dan komentarnya!!

Typo? Tandai aja

Typo? Tandai aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Aaa..., kiyowo!”

Heboh Gaby setibanya mereka di dalam Mall bagian make up yang nama brand nya cukup terkenal. Gadis itu menunjuk-nunjuk deretan lipstik yang begitu menggoda di depannya.

“Alfa pengen ini,” pinta Gaby penuh semangat.

Sang pemilik nama yang membawa paper bag di kedua tangannya itu menatap datar istrinya yang kembali menunjuk deretan botol kecil berwarna merah. Sejenak dia mengernyit karena tidak tahu benda apa itu.

“Itu apaan? Penting gak?” tanya Alfa berjalan mendekati Gaby yang terlihat sibuk sendiri.

“Ini lip tint,” jawab Gaby seraya memperlihatkan bibirnya kepada Alfa. “Warnanya bagus kan? Aku tuh dari dulu pengen beli—”

“Nggak!” potong Alfa cepat kemudian berbalik, menjauhi tempat yang begitu ramai di dominasi oleh kaum hawa.

Gaby berdecak, mengejar laki-laki yang sudah keluar dari tempat make up dengan kesal. “Alfa tungguin kamu udah janji bakal nurutin keinginan aku!”

“Nggak usah centil!” sentak Alfa menatap tajam Gaby. “Sengaja biar jadi pusat perhatian para cowok di sini?”

Gaby mendengus, “Siapa juga yang mau centil? Aku cuma pengen lip tint-nya lagi pula gak bakal aku pake tiap hari.”

“Ya tetap aja gue nggak suka.” Alfa menatap gadisnya lekat-lekat. “Lo itu istri gue kalau di bilangin sama suami nurut bandel banget sih.”

Gaby merengut, “Tapi aku pengen itu Alfa beliin…” rengeknya sambil menggoyang-goyangkan lengan Alfa hampir menangis.

“Gue bilang gak ya nggak,” tolak Alfa untuk kesekian kalinya.

Cowok itu berjalan santai tanpa peduli pandangan orang-orang yang melihat ke arahnya, atau lebih tepatnya ke arah gadis yang merengek seperti bocah lima tahun di sampingnya.

Gaby berdecak kesal. Memangnya seburuk apa sih lip tint itu di mata Alfa? Kenapa sampai dia memohon, merengek sekalipun suaminya tetap bersikukuh tidak mau menurutinya?

ALFA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang