49. POSITIF WOI

76.6K 5K 315
                                    

“Stop Comparing Your Self With People.”
Kamu hebat dengan cara kamu sendiri. Tidak peduli seberapa banyak yang membaca dan menyukai tetaplah menulis, karena menulis hanya pelampiasan, tapi itu lebih baik daripada memendam perasaan.


Hi👋🏻👋🏻

Sorry baru update lagi sibuk sama dunia nyata

Langsung baca aja yukk tapi jangan lupa vote dan kencengin juga targetnya!!

Typo? Tandai

Happy Reading🔥🔥

Gaby menatap pantulannya di depan cermin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gaby menatap pantulannya di depan cermin. Perempuan itu menghembuskan napasnya lelah saat melihat wajahnya masih pucat walau kepala dan perut sudah tidak lagi sakit.

“Gue harus gimana?” Gaby mengigit jari telunjuknya bingung. Ia pun kembali mengambil benda pipih di keramik wastafel dengan perasaan ragu. “Gue pengen coba tapi takut lihat hasilnya.”

Perlahan tangan kanannya turun mengelus perut datarnya di balik kaos hitam milik Alfa. “Please, kamu jangan muncul dulu ya sayang aku—”

“Yang, kamu lagi apa sih? Kenapa lama banget di dalamnya?” tanya Alfa. Suara barintonya menggema di balik pintu kamar mandi yang masih tertutup rapat lebih dari lima belas menit yang lalu.

Seketika tubuh Gaby menegang kala mendengar suara dari luar. “I-iya ... Bentar lagi aku keluar.”

Dengan debaran jantung yang berdetak kencang Gaby merapikan penampilannya sebentar lalu memutuskan keluar. Dan hal pertama yang dirinya lihat adalah wajah khawatir yang Alfa tunjukan padanya.

“Perutnya masih sakit?” tanya Alfa penuh khawatir ketika melihat wajah istrinya masih terlihat pucat sepeti mayat hidup. “Kita ke dokter aja ya?”

Gaby menggeleng cepat. “N-nggak usah aku udah baikan kok.”

“Beneran?” Alfa menuntun Gaby menuju ranjang lalu mendudukkannya pelan. 

Wanita itu mengangguk, tak lama ia menarik napas dalam mencoba untuk tidak terlihat gugup. Rasanya ingin sekali bercerita, tapi hatinya bimbang entah kenapa.

Gimana kalau Alfa marah karena ini kecepatan? batinnya.

“Ada masalah, hm? Aku perhatiin dari pulang sekolah tadi kamu jadi aneh,” ujar Alfa membuat Gaby gelagapan seperti ikan.

Begitu manik matanya tertangkap oleh mata tajam Alfa, Gaby menghembuskan napasnya pasrah. Mungkin akan lebih baik jika ia berkata jujur agar semuanya tidak menimbulkan masalah nantinya.

ALFA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang