38. BERULAH

107K 4.5K 105
                                    

Stop Comparing Your Self With Other People.
Kamu hebat dengan cara kamu sendiri. Tidak peduli seberapa banyak yang membaca dan menyukai tetaplah menulis, karena menulis hanya pelampiasan, tapi itu lebih baik daripada memendam perasaan.


Jangan lupa ramein!!

Vote dan komen di setiap paragraf kalo perlu

Happy reading🔥🔥

Typo? Tandai

Setiap kali Gaby marah padanya hal pertama yang akan wanita itu lakukan adalah mengomelinya, kemudian mendiamkannya dan terakhir antara menyita atau menghapus semua aplikasi dalam ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setiap kali Gaby marah padanya hal pertama yang akan wanita itu lakukan adalah mengomelinya, kemudian mendiamkannya dan terakhir antara menyita atau menghapus semua aplikasi dalam ponselnya. Cukup mengesalkan memang.

Dengan pasrah Alfa hanya bisa meramalkan doa agar istrinya tidak mengambil opsi yang terakhir. Bisa gila dirinya jika Mobile legends dalam ponselnya ikut dihapus.  Masalahnya ia sudah masuk dalam jajaran rank tertinggi di permainan itu, terlebih sudah di Rank Conqueror, duh menangis.

Alfa menarik napas panjang sebelum memutuskan untuk menghampiri sang istri yang sedang berkutat membuat sarapan sebelum berangkat sekolahan. Wanita itu masih betah mendiaminya dari bangun tidur hingga sekarang.

“Sayang marahnya udahan dong emang gak capek dari tadi diem terus?”

Alfa memeluk Gaby dari belakang dengan kepalanya yang mendusel di ceruk leher Gaby. Pemuda itu tidak menyia-yiakan kesempatan yang datang dua kali. Dengan cepat dirinya pun mengecup leher jenjang Gaby yang terbuka di balik kerah seragamnya.

“Lo apa-apaan sih?!” sentak Gaby amat kesal.

Wanita itu hendak menyajikan nasi goreng yang baru selesai ia buat ke dalam piring sebelum tiba-tiba Alfa mengganggu pergerakannya.

“Lepasin!”

Alfa mendengus, hanya karena semalam ia memaksa Gaby untuk bermain lagi sampai beberapa ronde wanita itu sampai semarah ini padanya. Ini nih yang menjadi pertanyaannya, kenapa cewek selalu marah cuma karena hal sepele?

“Selain pengen tidur berdua sambil bibir kita adu skill, gue juga pengen tiap hari peluk lo dari belakang kayak gini terus bisikin—”

“Apa?!” Gaby berbalik dengan cepat. Menyela omongan Alfa yang terdengar kotor, sekotor otaknya. “Lo kalau gabut mending belajar daripada gangguin gue masak.”

“Masih marah sama gue?” tanya Alfa mengabaikan ucapan Gaby sebelumnya.

Wanita itu mendengus keras. “Pikir aja sendiri.”

ALFA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang