17. Fuck The Victim

6.7K 205 8
                                    


"Aku bertanya-tanya. Kenapa wanita cantik sepertiku kau bawa ke tempat entah berantah. Rumah di tengah lahan kosong yang ditanami rumput kering. Bahkan tempat ini memiliki bau kayu yang tidak sedap, rasanya aku ingin muntah" Edelina memasang wajah jengkelnya.

Bion menatap lurus dan tajam ke arah wanita itu. Geram, ia pun mencekik sedikit kuat leher Edelina hingga kursi yang ia duduki ikut terlonjak.

"Kau diam gadis sialan!"

Edelina menaikkan alisnya. "Pria tua yang malang" Ucapnya dengan tersenyum miring.

Bion mengerutkan dahinya. "Kua benar-benar gadis sialan yang pemberani"

"Excuse me, would you mind?"

"What is that dear?" Bion kembali menegakkan tubuhnya. Menilik gadis itu dengan tatapan membara dan kesal.

Edelina mengarahkan tatapannya pada satu orang, entah itu bodyguard atau apalah Lina tidak peduli.

"Di tas yang kau pegang, ambilkan aku lipstick dan tolong pakaikan. Bibirku terasa kering sekali. Dan sial! ruangan ini sungguh sesak dan tidak nyaman"

Bion menoleh ke arah salah satu ajudannya dan meminta untuk menmberikan tasnya.

"Tas yang cukup besar, tapi hanya lipstick di dalamnya?"

Edelina menilik tajam ke arah pria tua itu. "Apa kau keberatan?"

"No"

"Then apply it on my lips"

Bion mengangguk. Dalam hati ia ingin sekali membunuh gadis kecil yang sok memerintah tanpa tau siapa dia sebenarnya. Andai Bion tidak membutuhkannya, sudah dari tadi gadis ini tergeletak di lantai.

"Hei jangan melamun dan segera oleskan"

Berdecak kesal. Ia pun mengoleskan lipstick di bibir gadis itu sebisanya.

"Apakah ada kaca disini?" Ucap Lina.

"Tidak. Dan diamlah!"

"Sepertinya pak tua kita sedang kesal" Ejeknya.

Lalu sebuah ajudan dengan sengaja menarik bahunya dengan kasar.

"Sir w—"

Ucapan ajudannya terpotong oleh pukulannya yang cukup keras hingga pria itu tersungkur ke lantai.

"WHO THE FUCK DO YOU THINK YOU ARE?" Teriak Bion hingga membuat Edelina sedikit terjongkang dari kursinya.

"Sir do—"

Dua ajudan secara tiba-tiba terkapar tak berdaya dengan kemeja yang mulai berlumuran darah di daerah dada. Bion melihat dengan mata yang terbuka lebar. Telat menyadarinya, Bion pun tertembak tepat di kepalanya.

"Oh my god!!! EUUWWW" Edelina berteriak jijik. Kepala dengan dahi penih darah itu terjatuh tepat di punggung kakinya.

Lalu suara pintru terdobrak keras terdengar. Muncul sosok pria dengan pakaian layaknya Agent membawa sebuah Barrett M82.

"Nona Edelina, apa kau baik-baik saja?" Ucap Agent itu datar.

"You think?" Edelina mengerut kesal.

Setelah itu Agent suruhan segera melepaskan ikatan di bagian tubuh Lina.

"Terima kasih" Ucap Lina.

Agent itu tersenyum lembut sambil mengangguk hormat.

"Siapa namamu?" Tanya Lina.

"Chris nona" Jawabnya.

Edelina menilik dari atas ke bawah. Sial, dilihat-lihat pria ini terlihat cukup tampan, terlebih usianya terlihat cukup muda.

JACK'SWhere stories live. Discover now