Delapan Puluh Delapan PENGACARA MENCURIGAKAN

Start from the beginning
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ini makanan apa lagi, Mbok? Simbok bikin sendiri?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ini makanan apa lagi, Mbok? Simbok bikin sendiri?"

Angger menunjuk makanan dalam kotak karton yang baru saja diletakkan oleh Mbok Sumi.

"Oh...itu pemberian, Den Mas. Itu tetangga baru yang menempati rumah paling ujung." Mbok Sumi menunjuk ujung jalan.

"Jauh, sampai sini juga?"

"Iya Den. Biasa kan begitu. Memperkenalkan diri. Namanya Bapak dan Ibu Salman. Cuma kemarin itu Den Mas dan Den Ayu kan tidak ada di rumah."

"Orang mana, Mbok?"

"India."

"Ooh...pantesan belum pernah lihat makanan begini." Angger mengamati makanan dalam kotak. "Ya sudah, Mbok. Besok saya balas kunjungan mereka."

"Nggih." Mbok Sumi berjalan kembali ke belakang.

"Mas Kelik. Minum."

Mas Kelik yang menunggu di pintu menoleh dan mengangguk. Namun dia tetap berada di posisinya. Pak Tarjo terlihat berjalan kembali ke pos depan dan menyalakan radionya. Tembang kenangan mengalun terbawa angin.

DARI BALIK KELAMBUWhere stories live. Discover now