28. Solidaritas

12 9 6
                                    

Happy reading Yash!

Hope you like it.

===

Pagi ini, kelas XI MIPA 2 sedang melaksanakan pelajaran olahraga. Sebelum masuk praktek sesuai materi, semua murid melakukan pemanasan terlebih dahulu. Sekarang semua siswa harus berlari mengelilingi lapangan.

Awalnya, Faad berlari di belakang Farhan, akan tetapi ia mensejajarkan larinya di samping Farhan.

"Han, kok Faraz nggak berangkat, ya?"

"Nggak tahu lah, emang gue emaknya!"

"Aneh aja gitu, biasanya dia nggak pernah tuh izin sekolah, apalagi bolos," ungkap Faad. " Dari semalam dia juga nggak aktif tuh, nomornya."

Di tengah serius berlari, Farhan menanggapi Faad. "Semalam, 'kan matlis, mungkin aja lowbat baterai nya."

Faad menatap Farhan heran. "Lah mati lampu? Punyaku enggak tuh."

"Bayar listrik makannya, Han," kelakar Faad.

"Heh itu yang larinya berduaan!" teriak guru olahraga yang tengah mengawasi. "Tambah tiga kali putaran larinya!"

Tamatlah riwayat kalian, wahai Farhan dan Faad.

===

Istirahat pertama mulai terdengar berita mengenai kenapa Faraz yang tidak masuk. Farhan dan Faad sangat terkejut mendengarnya.

"Gimana keadaan Faraz, ya." Farhan terlihat khawatir, begitu pun juga Faad.

Setelah lama speechless mendengar kabar itu, akhirnya Faad membuka suara. "Gimana kalau kita ke Faraz sekarang?"

"Khawatir boleh, tapi pikiran harus tetap jalan," kata Farhan. "Emang kita tahu di mana dia sekarang? Nanti pulang sekolah aja."

Faad menurut. Pintu kamar mandi akhirnya terbuka, sedari tadi Farhan dan Faad tengah mengantri untuk mengganti kaos olahraga.

Memang keduanya tidak menerima kabar sama sekali dari Faraz.

Saat menuju kelasnya, di koridor Faad bertemu Mocca.

"Hai, Sayang," sapa Faad. "Lo duluan aja, Han."

"Udah tahu kabar Faraz belum?"

Mocca mengangguk. "Kasihan, ya."

"Mau ikut nyamperin Faraz nggak?" tawar Faad. Dengan senang hati Mocca menerima tawaran itu.

Keduanya jalan beriringan sembari tangan yang bertaut. Ketika melewati koridor tentu saja mengundang iri para jomlo yang melihat. Sorakan demi sorakan terdengar, tetapi mereka hanya membiarkan saja.

===

"Kalian ikut semua, 'kan?" tanya Faad berteriak agar seluruh perhatian teman-temannya tertuju padanya. Mereka sedang sibuk mengemasi barang karena jam pulang telah tiba.

Dengan kompak, semua murid kelas XI MIPA 2 berbonceng-boncengan untuk menuju rumah Faraz. Ya meskipun setengah tidak yakin bahwa Faraz masih berada di rumah yang sudah di lahap habis oleh si jago merah.

Faad memimpin di depan, ia membonceng kekasihnya dan Farhan di samping dengan membonceng salah satu teman sekelasnya.

Sesampainya mereka di sana pemandangan yang mereka lihat hanyalah tinggal kerangka rumah yang sudah gosong.

Three in One FWhere stories live. Discover now