3. English lover

69 38 58
                                    

Happy reading, Prendsil💜

"Akhirnya, lo berangkat juga." Faraz berteriak gembira ketika temannya-Farhan, telah kembali ke sekolah. Yang di teriaki hanya melirik sekilas lalu kembali fokus membaca kamus di tangannya.

Faraz yang terus melontarkan pertanyaan kepada Farhan, membuat lelaki itu kesal.

"Shut up!"

"Sok-sokan nyuruh gue diem. Emangnya, lo nggak mau gue kasih tahu tugasnya apa aja?" tawar Faraz.

"Lo tahu, 'kan guru geografi kita kayak apa kalau ada yang nggak ngumpulin tugas tepat waktu?" Faraz menaik turunkan alisnya.

Bahu Farhan menegang. Membayangkan jika ia akan dimarahi habis-habisan oleh guru killer itu Ia melepas kacamata yang ia kenakan, lalu bertanya kepada Faraz yang duduk di sampingnya, "tugasnya apa aja?"

Senyum licik tercetak di wajah Faraz. "Ada tugas geografi. Gue mau aja kasih jawabannya sekalian, asal ...." Faraz menggantung ucapannya.

"Bisa nggak sih, nggak usah gantung gitu kalo ngomong!" sungut Farhan. "Gue tahu lo nggak bakal kasih geratisan gitu aja, jadi lo mau apa?"

"Asal ... lo mau joint jawaban ulangan bahasa Inggris nanti." Faraz meneruskan ucapannya yang sempat ia gantung tadi.

"Emang nanti ulang bahasa Inggris juga?"

"Iya."

Faraz menggelengkan kepalanya heran. "Kok, lo bisa santai gitu sih? Padahal, lo baru masuk langsung disuguhkan dengan ulangan."

"Udah, sini mana cepetan. Nanti keburu upacara, nanti gue nggak sempet nyalin!" pintanya.

"Tapi janji lho, joint jawaban!"

Farhan hanya mengembuskan nafas mendengar permintaan dari Faraz yang selalu sama ketika akan ulangan bahasa Inggris. Daripada ia harus dimarahi dan dipermalukan gurunya karena tidak mengerjakan tugas, terpaksa ia mengiyakan.

Ketika Farhan tengah asik menyalin tugas milik Faraz, suara berisik yang menggangu konsentrasinya terdengar. Ya, siapa lagi kalau bukan Faad.

"Wow, my brother come back! Lo dateng di waktu yang tepat. Hari ini ada ulang bahasa Inggris." Faad menepuk pundak Farhan kegirangan.

"My walking English dictionary hadir dan bisa menyelamatkan nilai gue," lanjutnya.

Tak menggubris ocehan Faad, Farhan terus fokus menyalin tugasnya.

"Pengucapan english yang bener itu bukan inglish, tapi ingglis. Double g," koreksi Farhan tanpa mengalihkan pandangan dari bukunya.

Faad memutar bola matanya malas. Sementara Faraz sudah menertawakan Faad dari tadi. Pasalnya, setiap kali Faad berbicara menggunakan bahasa Inggris, ada saja koreksi dari Farhan.

"Lo nggak cocok ngomong Inggris, Fad. Ngomong jawa aja, paling bener dah tuh," kelakar Faraz.

Baru saja Faad hendak membalas Faraz, bel berbunyi. Para murid berbondong-bondong menuju lapangan untuk upacara bendera.

"Mending lo nggak usah ikut, Han. Lo alasan aja baru sembuh sakit terus lo kerjain dah tuh tugas. Daripada kena omel. Habis upacara langsung pelajaran geografi, lho," usul Faad.

Dengan cepat Farhan menolak usulan sesat itu. "Gue emang baru sembuh, tapi itu bukan alasan buat nggak ikut upacara. I don't want to be seen as weak!" jawabnya tegas.

"Terserah lo, Saipul!"

"Nama gue Farhan Aditya Zayyan! Nggak usah ganti-ganti nama orang," sentaknya.

Three in One FWhere stories live. Discover now