11. Honesty Story

38 15 18
                                    

Happy reading, n selamat malming!

===

Sekarang, gazebo sekolah SMA Bhakti Jaya dipenuhi dengan tiga murid bernama Farhan. Seperti biasa, Farhan dengan buku tebal bahasa Inggrisnya, dan Faraz dengan buku geografinya. Sementara Faad? Jangan tanya dia, sudah pasti tidak ada buku dihadapannya. Ia sumpel satu telinganya dengan headset.

"Han, rekomendasi lagu Inggris yang enak dong." Pertanyaan itu ditunjukkan oleh Faad untuk Farhan.

"Punya Ariana Grande enak-enak tuh. Sama punya Halsey. To the bone juga enak," jawab Farhan seingatnya.

Faad mencari terlebih dahulu lagu yang telah di rekomendasikan. "Ini bukan?"

Faad memasangkan headset satunya kepada Farhan yang berada di sampingnya. Terkejut dengan yang Faad lakukan, ia terpaku.

"Enak, 'kan lagunya?" Farhan mengangguk.

"Lo, kok bisa cari lagu bagus banget, sih?" Farhan menatap Lita dengan girang.

Lita membusungkan dada. "Gue gitu lho. Lo suka, 'kan?"

"Iya gue suka sama lo." Farhan berujar spontan.

Saat itu juga, sebuah tangan menonyor jidatnya. "Woe, Farhan! Kenapa lo bengong sama natap gue gitu? Aish, baper lo ya!?"

Faraz yang merasa terganggu dan penasaran pun menoleh, lantas berkata, "Iya tuh, kemaren waktu gue ke rumah dia dan ngajak ke kamar buat pinjam buku, eh malah disuruh istighfar. Padahal gue tahu otaknya ngeres! Baru sekali main sama cewek aja udah gitu, apalagi sampai pacaran. Gaswat-gaswat."

Faad yang menyimak perkataan Faraz , lalu menoleh ke arah Farhan. "Beneran lo jalan sama cewek?" tanya Faad tak percaya.

"Iya, sama Lita." Bukan. Bukan Farhan yang menjawab, tetapi Faraz.

Kejadian tadi mengingatkan peristiwa yang pernah ia lakukan bersama Lita sewaktu di tempat les.

"Gue tebak, pasti lo lagi ngebayangin gue itu Lita, 'kan?"

"Gue bukan ngebayangin, tapi cuman nginget suatu kejadian," koreksinya. Selain membaca kamus dan buku-buku Inggris lainnya, Farhan juga sering mendengarkan lagu sejak dulu.

Faad dan Faraz kompak membulatkan matanya.

"Hah, lo nginget? Berarti pernah ngalamin kejadian itu dong?" tanya Faraz.

"Lo ada hubungan apa sama Lita? Cerita nggak!" Kini giliran Faad yang bertanya. Terdapat desakan dalam pertanyaan itu.

"Kalau nggak cerita, malahan gue bakal bilang dan ngarang cerita kalau lo suka sama dia!" tambah Faraz. Mendesak Farhan untuk bercerita.

Belum sempat Farhan membuka mulut, tiba-tiba lewat segerombolan siswa SMA Bhakti Jaya yang seangkatan dengan mereka. "Bertiga aja? Biasanya yang ketiga setan, lho," ujar salah satu dari mereka dengan lantang.

"Ramai-ramai gitu, biasanya ada penghianat, lho. Nggak takut?" balas Faad. Entah kenapa mereka malah tertawa dan melanjutkan langkahnya.

Farhan melepas kacamatanya dan menghembuskan nafas kasar. "Gue nggak pernah ada hubungan apapun sama dia. Ya, cuman sebatas suka, tapi dia udah punya pacar waktu itu. Mundur deh, gue," jawabnya malas.

Lagi-lagi, Faraz dan Farhan kompak menggeleng heran. Tak percaya atas cerita yang baru saja didengar.

"Sampai sekarang?!" selidik Faraz.

Three in One FWhere stories live. Discover now