Pandangan Seonghwa 33

495 79 2
                                    

Pandangan Seonghwa
.
.
.
.
.
.

"Jangan terlalu dekat sama kak Hongjoong."

Cafe tempat dimana ia dan Wooyoung bertemu Hongjoong beserta Jongho yang menangis tersedu.

Seonghwa rindu Wooyoung, sangat. Rindu Jongho dan rindu semua sebelum mereka menjauh.

"Kenapa memangnya?"

"Dia gak baik buat kamu."

Seonghwa hampir tersedak jusnya. Ia tatap San heran, sedangkan raut wajah San menunjukkan keseriusan.

"Sorry San, sejauh ini Hongjoong baik dan gak pernah macem-macem walau jamet dan kadang suka gombal."

"Kan kamu gak tau dia kak. Gimana kalau dia punya niat yang beda sama kamu?"

Seonghwa terkekeh lanjut minum jus strawberry kesukaannya.

"Niat apa San?"

"Gak tau. Seandainya."

Seonghwa tatap San jenaka, senyumnya tak luntur. Ia beranikan diri untuk genggam tangan San, tangan yang sama besar dengannya.

"Kamu ini sepupunya, kalau pun kamu tau dia punya niat yang beda kan kamu bisa cegah. Kamu orang baik dan juga temen aku."

Seonghwa melepas genggaman tangannya, menunggu respon dari San yang terdiam membisu.

"Kak. Kamu mau gak jadi pacar aku?"

Seonghwa tersentak, dia tak salah dengar bukan. Tentu tidak, dia tahu akan hal yang seperti ini menjadi final dari segalanya.

"Maaf San tapi aku cuma anggap kamu temen gak lebih. Kamu ganteng, baik, gentle. Ada seseorang yang lebih pantas buat kamu."

San menggeleng, "enggak gitu kak. Aku tau aku bakalan kakak tolak. Tapi bisa jadi pacar aku untuk status doang? Diluar status bebas. Aku cuma pengen ada alasan buat lindungi kamu."

"Lindungi aku dari apa San. Aku baik-baik aja. Aku orang dewasa, tentu aja bisa jaga diri. Makasih atas tawarannya, tapi maaf aku gak bisa. Kalau kamu gak keberatan aku duluan."

Seonghwa pergi tinggalkan San yang rutuki keputusan tergesanya.

"San bodoh."

Di luar sana Seonghwa pacu jalannya dengan sedikit terburu. Tak tahu harus bagaimana menyikapi. Kasihan San tertolak begitu saja tapi bukan juga salahnya. Toh katanya San sudah tau bakalan ditolak kan?

Seonghwa benci ini. Hidupnya berjalan mulus tapi dengan alasan. Seonghwa kesal tapi tak bisa berbuat apa-apa. Rasanya semakin tua menjejak semakin banyak masalah yang terus hampirinya. Kenapa diumur segini baru rasakan semuanya? Sakitnya tak tertolong.

Seonghwa telat rasakan semua hal yang menyenangkan telat juga tuk rasakan sakit. Tidak, Seonghwa rasakan sakit bertahun-tahun. Jelajahi masa lampau banyak hal yang ia tutupi, berusaha untuk baik-baik saja padahal itu sama sekali tidak baik.

Langkahnya terhenti ketika seseorang halangi jalannya. Itu adalah Hongjoong yang setia dengan senyuman hangatnya.

"Ayo pulang love."

.

Wooyoung panik. Yunho tak sadarkan diri. Baru pulang dari tempat kerja sudah disuguhi Yunho yang menangis tersedu di dalam kamar kostnya. Tak lama langsung pingsan. Apa yang telah terjadi pun tak terjawab. Mingi si rekan lengketnya pun tak tahu apa-apa. Keduanya clueless, beruntung 10 menit kemudian Yunho terbangun.

"Ada yang sakit??? Kenapa??"

"Gi stop Yunho masih pusing baru siuman. Kamu ambilkan teh yang udah aku buat di dapur gih."

Pandangan SeonghwaWhere stories live. Discover now